Seluruh fraksi di Komisi III DPR RI tidak mempersoalkan sosok Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang diajukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri). Listyo saat ini menjabat Kepala Bareskrim Polri (Kabareskrim) dan akan menggantikan Kapolri Jenderal Idham Azis yang akan pensiun akhir bulan ini.

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Arteria Dahlan menyatakan dirinya sejak awal mendukung siapapun sosok yang akan diusulkan Jokowi sebagai Kapolri.

Menurutnya, langkah Jokowi mengusulkan Listyo menjadi calon Kapolri cukup beralasan setelah melalui proses cermat nan mendalam.

“Saya melihat pilihan Pak Jokowi ke Komjen Listyo Sigit sangat tepat dan cukup beralasan dan diambil melalui suatu proses pencermatan yang mendalam melalui suatu keputusan-keputusan yang matang dan telah mempertimbangkan banyak hal serta pastinya merupakan keputusan yang terbaik,” kata Arteria kepada CNNIndonesia.com, Rabu (13/1).

Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar Adies Kadir menyatakan fraksinya mendukung langkah Jokowi mengusulkan Listyo Sigit sebagai calon Kapolri.

Menurutnya, kemampuan Sigit tidak perlu diragukan lagi, baik dari segi integritas, kapabilitas, profesionalitas, loyalitas, dan jam terbang.

“Kalau Presiden memilih Sigit, ya sudah sepantasnya usulan tersebut untuk kami dukung. Partai Golkar sebagai partai pendukung pemerintah mendukung semua kebijakan atau keputusan yang diambil oleh Presiden,” katanya.

Kemudian, anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Gerindra Wihadi Wiyanto menilai langkah Jokowi mengusulkan Listyo sebagai calon Kapolri tepat. Ia pun mengapresiasi langkah Jokowi yang sudah mengusulkan Kepala Bareskrim Polri itu menjadi calon Kapolri pengganti Idham.

Menurutnya, pengusulan Listyo telah mengakhiri polemik tentang bursa calon Kapolri yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.

“Apa yang sudah diusulkan presiden nanti akan dilakukan fit and proper test, pada prinsipnya belum ada suatu penolakan dan kita apresiasi presiden sudah menunjuk calon Kapolri. Polemik beberapa pekan ini terjawab. Pilihan presiden sudah tepat untuk memilih Listyo sebagai calon Kapolri yang diajukan ke DPR,” kata Wihadi.

Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Partai NasDem, Ahmad Sahroni mengatakan Listyo merupakan calon yang tepat karena memiliki prestasi dan rekam yang sangat baik.

“[Rekam jejak] Hal tersebut bisa kita lihat dari kinerja dan prestasi beliau selama ini,” ujar Sahroni.

Selain itu, menurutnya, Jokowi telah mempermudah kerja komisi III dalam melakukan uji kelayakan dan kepatutan dengan mengajukan nama Listyo.

“Dengan mengajukan nama Komjen Listyo, Pak Presiden sudah sangat mempermudah kerja kami di Komisi III, karena beliau memang perwira yang Insya Allah paling cocok memegang posisi tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKB Jazilul Fawaid menyatakan meyakini bahwa DPR akan menyetujui nama Listyo sebagai calon Kapolri.

Menurutnya, Listyo merupakan polisi yang memiliki prestasi dan kalem. Wakil Ketua MPR itu berharap, Listyo tetap menjadi pribadi yang lembut, bijaksana, dan mampu berkomunikasi dengan setiap lapisan masyarakat bila telah menduduki jabatan Kapolri nantinya.

“Listyo saya kenal sebagai jenderal polisi yang memiliki prestasi dan secara pribadi orangnya kalem. Mudah-mudahan harapan saya agar tetap menunjukkan pribadi yang lembut, bijaksana, dan juga berkomunikasi dengan setiap lapisan masyarakat karena dukungan masyarakat itu akan membuat tugasnya lebih ringan,” ujar dia.

Anggota Komisi III dari Fraksi PPP Arsul Sani menyatakan partainya menghormati keputusan Jokowi yang telah menunjuk Listyo sebagai calon Kapolri.

Menurutnya, PPP berharap Listyo bisa mendengarkan masukan dari berbagai elemen masyarakat dalam pelaksanaan tugas sebagai Kapolri nantinya.

“PPP menghormati keputusan Presiden Jokowi yang telah menunjuk Listyo sebagai calon Kapolri dan mengirimkannya ke DPR untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan,” ucap Arsul.

Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi PAN Pangeran Khairul Saleh menyatakan Sigit adalah putra terbaik di Polri yang bisa menjadi harapan masyarakat. Ia pun menyatakan bahwa PAN akan mendukung pilihan Jokowi itu.

“Siapapun pilihan presiden itulah yang terbaik untuk bangsa dan negara. Dia putra terbaik di kepolisian tentu menjadi harapan agar bisa memimpin sesuai harapan masyarakat. Kita akan dukung sepenuhnya keinginan Presiden,” ucap Pangeran yang partainya tak berada dalam lingkaran koalisi kabinet pendukung pemerintahan Jokowi tersebut.

Pernyataan hampir senada dari partai-partai koalisi itu pun datang dari fraksi partai di parlemen yang selama ini dikenal sebagai oposisi pemerintah, PKS dan Demokrat.

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS Nasir Djamil menyatakan menghormati keputusan Jokowi terkait pencalonan Listyo menjadi Kapolri. Dia pun tidak mempersoalkan langkah Jokowi yang lebih memilih menunjuk calon Kapolri dari lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991.

“PKS menghormati keputusan Presiden terkait penunjukan Listyo menjadi calon Kapolri, karena di UU Polri tidak ada soal urut kacang atau lompatan-lompatan dari angkatan, syaratnya perwira tinggi aktif dan dengan memperhatikan jenjang karier di kepolisian,” katanya.

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat Hinca Panjaitan menyatakan fraksinya menyambut baik pengusulan nama Listyo sebagai calon Kapolri. Menurutnya, Demokrat menunggu gagasan besar Listyo dalam uji kelayakan dan kepatutan yang akan digelar pekan depan.

“Posisi Fraksi Partai Demokrat di Komisi III menyambut baik nama beliau untuk kita dengarkan pikiran dan gagasannya ke depan. Saya menggunakan kata ini untuk menyambut beliau di Komisi III dari Fraksi Partai Demokrat. Datanglah dan bawalah gagasan besar untuk perubahan di Mabes Polri,” kata Hinca.

“Kami tunggu di Komisi III, bawalah gagasan besar dan tumpahkan seluruh energi perubahan,” imbuhnya.

Sebagai informasi, Listyo Sigit Prabowo (51) menjadi satu-satunya calon kapolri yang dikirim Presiden Jokowi ke DPR guna mengikuti proses uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR RI. Lisyo sendiri diketahui memiliki riwayat kedekatan dengan Jokowi sejak lama.

Ia merupakan Kapolres Solo saat Jokowi masih menjabat Wali Kota di daerah tersebut. Selain itu, lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 itu pun pernah menjadi ajudan Presiden Jokowi selama sekitar dua tahun.

Sebelumnya, untuk bursa pengganti Idham Azis yang akan pensiun, Komisioner Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengajukan lima jenderal bintang tiga kepada Jokowi untuk dipilih.

Listyo adalah yang termuda dibandingkan empat kandidat yang diajukan Kompolnas kepada Jokowi. Empat lainnya adalah Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono (Akpol ’88), Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar (Akpol ’88), Kabaharkam Komjen Agus Andrianto (Akpol ’89), serta Kalemdikpol Komjen Arief Sulistyanto (Akpol ’87).

 

Editor : Parna

Sumber : cnnindonesia