Penularan virus corona di seluruh dunia masih terjadi. Bahkan, penambahan kasus cukup drastis terjadi di sejumlah negara dan mengharuskan mereka untuk menerapkan lockdown.
Di sisi lain, sejumlah negara juga telah memulai vaksinasi corona. Vaksin diharapkan dapat mengurangi gejala klinis corona dan membentuk herd immunity.
Bagaimana penanganan corona di dunia? Berikut kabar corona dunia yang telah kumparan rangkum:
WHO Sebut Tak Akan Ada Herd Immunity pada 2021
Vaksinasi corona diharapkan dapat membentuk herd immunity masyarakat. Meski demikian, ilmuwan WHO memperingatkan vaksinasi massal tidak akan menciptakan herd immunity pada tahun ini.
Peringatan tersebut disampaikan oleh Kepala Peneliti WHO Soumya Swaminathan. Hal itu dikatakan saat berbagai negara dunia memulai vaksinasi massal.
Menurut Swaminathan, vaksinasi massal tidak mungkin rampung sepenuhnya pada 2021. Butuh waktu memproduksi dan mendistribusikan vaksin.
“Kita semua tak akan mencapai tingkat population immunity atau herd immunity pada 2021,” ucap Swaminathan seperti dikutip dari AFP.
Malaysia Umumkan Situasi Darurat
Raja Malaysia Sultan Abdullah mengumumkan pemberlakuan situasi darurat di seluruh negara. Pengumuman ini disampaikan seiring melonjaknya kasus corona, yang penambahan kasusnya mencapai ribuan orang per hari.
“Sultan Abdullah berpendapat bawah wabah COVID-19 berada pada tahap sangat kritis sehingga membutuhkan pemberlakuan keadaan darurat,” bunyi pernyataan Kerajaan Malaysia seperti dikutip dari AFP.
Keputusan tersebut diambil usai PM Muhyiddin Yassin bertemu empat mata dengan Raja. Saat itu Muhyiddin meminta Raja mengambil langkah tersebut.
Keadaan darurat di Negeri Jiran akan berlangsung sampai 1 Agustus 2021. Namun, kebijakan itu bisa dicabut jika penambahan kasus menurun.
Pemilu dan Kegiatan Politik di Malaysia Dihentikan Selama Situasi Darurat
Malaysia memberlakukan situasi darurat sebagai langkah untuk menghentikan lonjakan kasus corona. Dampaknya, pemilihan umum di seluruh negeri harus dihentikan.
“Status situasi darurat tidak akan mempengaruhi kegiatan ekonomi karena menteri kabinet bersikukuh bahwa kegiatan ekonomi harus tetap berjalan untuk menghindari runtuhnya pemulihan ekonomi,” ucap seorang sumber dari Pemerintah Malaysia seperti dikutip dari The Star.
“Namun, pengumuman situasi darurat berdasarkan pasal 150 Konstitusi Federal dapat menghentikan kemungkinan pemilu,” sambung dia.
Tak hanya pemilu, pertemuan politik dan pertemuan resmi lainnya dihentikan selama situasi darurat. Hanya segelintir kegiatan perekonomian penting yang masih diizinkan.
3 Menteri Malaysia Terinfeksi COVID-19 dalam 4 Hari
Dalam 4 hari, 3 anggota kabinet Malaysia terinfeksi virus corona. Pada Selasa (12/1), Menteri Perumahan Malaysia Hamzah Zainudin positif corona.
Hamzah saat ini menjalani isolasi dan kondisi kesehatannya dipantau ketat oleh Kementerian Kesehatan.
Sebelum Hamzah, pada Minggu (10/1) Menteri Perempuan, Keluarga, dan Pembangunan Masyarakat Rina Harun lebih dulu dilaporkan terinfeksi COVID-19.
Sedangkan sehari sebelumnya, tepatnya Sabtu (9/1), virus corona menginfeksi Menteri Urusan Ekonomi Mustapa Mohamed.
Editor : Aron
Sumber : kumparan