Posisi tidur turut memengaruhi pergerakan asam lambung bagi penderita gastroesophageal reflux (GERD). Cari tahu posisi tidur yang tepat untuk mencegah timbulnya gejala GERD di malam hari.Berbagai gejala GERD, mulai dari batuk, regurgitasi, tenggorokan terasa terbakar dan mengganjal, heartburn, hingga sesak napas, kerap bikin penderitanya panik. Bakal lebih parah jika gejala muncul di malam hari. Tak cuma sibuk mengatasi gejala, penderita juga biasanya akan dilanda cemas.

Namun, sayangnya beberapa penderita GERD kerap mengalami gejala pada malam hari. Padahal, studi menunjukkan, orang yang mengalami gejala GERD di malam hari lebih berisiko untuk mengembangkan kanker esofagus.
Kunci untuk mengendalikan gejala refluks asam lambung di malam hari adalah dengan menjaga asam lambung tetap di tempatnya, di perut Anda. Posisi tidur memainkan peran besar dalam mengatasi gejala GERD di malam hari.

Posisi kerongkongan yang ada di bawah lambung membuat asam dapat mengalir dengan bebas hingga menetap di tenggorokan, paru-paru, dan sinus Anda. Penumpukan asam di kerongkongan dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut.

Berikut posisi tidur dari yang terbaik hingga yang terburuk untuk penderita GERD, melansir laman Sleep Scope.

1. Tidur miring ke kiri

Tidur dengan posisi menyamping ke kiri akan membantu mengatasi gejala GERD. Pada posisi ini, lambung terletak di bawah tenggorokan. Hal ini membuat refluks sulit terjadi.

Jika asam lambung keluar, gravitasi akan mampu mengembalikannya ke perut lebih cepat. Studi menunjukkan, pada posisi ini, gejala GERD jadi lebih jarang dan tidak separah saat tidur pada posisi lain.

2. Tidur miring ke kanan

Tidur menyamping ke kanan adalah posisi yang disarankan untuk dihindari penderita GERD. Dalam posisi ini, kerongkongan berada di bawah lambung. Posisi ini membuat asam lambung bisa dengan mudah mengalir ke mana pun.

Tidur menyamping ke kanan juga menyebabkan asam yang muncul lebih cair yang menyebabkan regurgitasi, batuk, dan tersedak.

3. Telentang atau tengkurap

Tidur dalam posisi ini harus dihindari penderita GERD. Dengan tidur telentang, asam yang keluar dari perut dapat mengalir ke mana saja.

Penelitian menunjukkan, dalam posisi ini, gejala umumnya muncul lebih sering dan cenderung bertahan lama karena asam yang terjebak di kerongkongan. Tingkat keparahan gejala akan meningkat jika Anda memiliki lemak di perut.

4. Saran tambahan: Gunakan penyangga atau bantal tambahan

Dokter umumnya akan menyarankan penderita GERD untuk tidur dengan penyangga atau bantal tambahan. Bantal tambahan bisa Anda letakkan di kepala atau untuk menyangga bagian leher dan dada atas.

Studi menunjukkan, tidur dalam posisi menurun atau seperti lereng ini dapat mengurangi gejala GERD. Selama bagian dada hingga kepala terangkat, dorongan gravitasi akan membantu mengembalikan asam lambung ke perut Anda.

Editor : Aron
Sumber : cnnindonesia