Miss Universe Australia 2020, Maria Thattil (27), belum lama ini menjadi sorotan lantaran mengaku sering menerima perlakuan tidak menyenangkan dan diskriminasi di dunia kerja. Kabarnya, diskriminasi itu didapat karena ia memiliki paras cantik dan juga jago dalam berdandan.
Saat diwawancarai news.com.au, Maria mengaku bahwa diskriminasi yang ia dapat malah terkadang menjadi penghalangnya dalam bekerja. Selain itu, Maria juga merasa jika penampilannya itu justru membuat imejnya semakin buruk.
“Saya diberi tahu ketika magang, saat saya baru saja memulai karier, bahwa saya harus bersikap ekstra baik kepada orang karena saya cantik. Selain itu, mereka juga berpikir bahwa saya sombong dan angkuh,” kata perempuan yang juga berprofesi sebagai model tersebut.
Maria mengingat bahwa seorang atasan pria pernah berkomentar mengenai penampilannya, dan menyebut jika bajunya terlalu glamour dan dan makeup-nya terlalu tebal. Lalu di kesempatan lain, ada juga orang yang menganggap bahwa Maria mendapat pekerjaan karena si pewawancara tertarik padanya. Padahal Maria mengaku, bahwa ia diwawancarai lewat telepon oleh dua orang perempuan.
Bahkan saat dinobatkan sebagai Miss Universe Australia 2020, tak sedikit juga yang percaya bahwa Maria memenangkan kontes kecantikan tersebut karena penampilan, bukan karena prestasinya.
“Seseorang pernah berkomentar bahwa mungkin saya memenangkan kompetisi ini karena kecantikan saya. Hal semacam itu benar-benar meniadakan etos kerja, nilai-nilai, serta apa yang telah saya lakukan dengan platform saya,” terang Maria.
Maria sendiri sebetulnya sangat paham, bahwa sifat alami manusia untuk membuat penilaian terhadap seseorang berdasarkan penampilan. Namun, menurutnya banyak persepsi yang salah mengenai penilaian tersebut.
“Jika kita melihat seorang perempuan sebagai pemimpin dengan karakter yang tegas dalam membuat keputusan, perempuan itu (mungkin) akan dinilai tidak memiliki empati dan sedikit keras kepala,” kata perempuan keturunan India tersebut.
“Terkadang kita membuat kesimpulan seseorang berdasarkan pengetahuan yang terbatas, berdasarkan label, stereotip, dan kurangnya representasi,” tambahnya.
Maria dinobatkan sebagai Miss Universe 2020 pada 28 Oktober lalu dalam sebuah acara Grand Final Miss Universe Australia di Sofitel Melbourne on Collins, Melbourne. Dengan kemenangan itu, Maria akan menjadi wakil Australia di ajang Miss Universe 2020.
Selain menjadi model dan Miss Universe Australia 2020, kini Maria juga bekerja sebagai perekrut di sebuah kantor pemerintahan. Selain itu, ia juga aktif di media sosial sebagai influencer dan blogger.
Editor : Parna
Sumber : kumparan