Badan Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) memberikan persetujuan darurat untuk perawatan COVID-19 antibodi dari Eli Lilly. Keputusan tersebut diumumkan pada Senin (9/11/2020).

Keputusan tersebut berisi bahwa penggunaan antibodi  ini hanya untuk orang yang baru terinfeksi virus Corona dan tidak boleh digunakan pada pasien yang dirawat di rumah sakit. Perawatan ini boleh digunakan pada pasien yang berusia 12 tahun ke atas yang positif dan berisiko mengembangkan bentuk COVID-19 yang parah, seperti orang yang berusia di atas 65 tahun dan obesitas.

“Perkembangan pesat dan ketersediaan bamlanivimab tidak bisa dicapai tanpa kerja keras tim Lilly kami. Kolaborasi di seluruh industri dan pekerjaan mendesak yang dilakukan oleh pemerintah untuk memastikan alokasi yang tepat untuk pasien yang paling membutuhkannya,” kata kepala eksekutif Eli Lilly David A Ricks dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari The New York Times, Selasa (10/11/2020)

Pada bulan Oktober lalu, perusahaan tersebut mengumumkan bahwa mereka sepakat untuk menjual 300.000 dosis pengobatan pada pemerintah AS. Pihak Eli Lilly mengatakan akan segera mulai mengirimkan perawatan antibodi ini ke distibutor nasional AmerisourceBergen, yang kemudian akan mendistribusikannya atas nama pemerintah federal.

Digunakan dalam pengobatan Donald Trump

Perawatan antibodi ini diyakini bisa mengendalikan infeksi dan mengurangi pasien yang dirawat di rumah sakit setelah mendapatkannya di awal infeksi terjadi. Pengobatan antibodi serupa seperti yang diberikan pada Presiden AS Donald Trump saat dirinya terinfeksi COVID-19, yang menyebutnya sebagai perawatan antibodi dari Regeneron Pharmaceuticals yang membantunya pulih.

“Ini adalah saat terbaik bagi terapi ini untuk digunakan, karena bisa berdampak,” kata Dr Walid Gellad, pemimpi Pusat Kebijakan dan Peresepan Farmasi di Universitas Pittsburgh.

“Ini juga saat terburuk karena kami tidak memiliki cukup dosis, dan itu akan menambah simpanan pengujian,” lanjutnya.

Uji klinis sempat dihentikan

Sebelumnya, uji klinis dari pengobatan antibodi Eli Lilly ini sempat dihentikan karena ada masalah keamanan. Tetapi, alasan dari masalah tersebut belum diketahui secara pasti.

“Karena sangat berhati-hati, dewan pemantau keamanan data independen (DSMB) ACTIV-3 telah merekomendasikan jeda dalam pendaftaran,” kata juru bicara Lilly Molly McCully dalam pernyataan email.

“Lilly mendukung keputusan DSMB (Data and Safety Monitoring Board) independen untuk secara hati-hati memastikan keselamatan pasien yang berpartisipasi dalam penelitian ini,” lanjutnya.

 

Editor : Aron

Sumber : detik