Legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona akan menjalani operasi di Buenos Aires. Operasi akan dilakukan di otak Maradona pascapembekuan darah yang terjadi.

Sebelumnya Maradona dibawa ke rumah sakit pada Senin untuk serangkaian tes setelah mengaku tak sehat. Meski Maradona mengaku baik-baik saja, namun dokter menemukan dirinya sangat lemah saat diperiksa.

“Saya akan mengoperasinya. Ini operasi rutin, dan dia sadar,” kata dokter pribadinya Leopoldo Luque dikutip dari AFP, Rabu (4/11/2020).

Spekulasi berkembang di sejumlah media lokal. Pria 60 tahun itu diduga mengalami luka di kepala karena pukulan.

Namun Luque mengatakan bahwa gaya hidup berkontribusi pada kondisi Maradona sekarang. Maradona memiliki riwayat penyalahgunaan narkoba dan alkohol.

Ia juga menderita dua serangan jantung di masa lalu. Bahkan sempat mengidap hepatitis.

Di 2005, Maradona pernah melakukan operasi bypass lambung untuk menurunkan berat badan hingga 50 kilogram (kg). Meski pulih dari narkoba, ia masih mengonsumsi obat penenang dan anxiolytics.

Sang dokter mengesampingkan potensi komplikasi akibat virus corona. Pekan lalu, Maradona diketahui mengisolasi diri untuk kedu kalinya setelah karyawannya menunjukkan gejala corona (Covid-19) meski kemudian dinyatakan negatif.

“Dia adalah pasien lanjut usia dengan banyak tekanan dalam hidupnya. Ini saat di mana kita harus membantunya. Sangat sulit menjadi Maradona,” kata Luque lagi.

Berita ini membuah sejumlah fans bersimpati. Mereka datang ke klinik tempat Maradona dirawat seraya meninggalkan pesan berisi dukungan.

“Yang paling dia butuhkan adalah dukungan rakyat,” kata Luque lagi.

Maradona kini melatih klub Gimnasia Y Esgrima. Bersama Pele (80) dari Brasil, keduanya adalah pemain terhebat sepanjang masa.

Editor : Aron
Sumber : cnbcindonesia