Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi sorotan publik baru-baru ini. Pasalnya, ia mengaku dituduh menjadi dalang aksi demo menolak Omnibus Law pekan lalu yang berujung ricuh.
“Ya enggak tahu saya, enggak tahu. Apa barangkali nasib saya dibeginikan terus ya,” kata SBY dalam diskusi isu terkini yang diunggah di akun YouTube resminya, Senin (12/10).
SBY juga mengingatkan, pada tahun 2016, ia pernah dituduh membiayai dan menunggangi aksi demo besar 4/11. Namun, ia memastikan, isu tersebut hanya hoaks belaka.
“Ada seseorang yang bawa berita itu ke pemimpin kita, ada juga saksinya di situ yang kaget sekali. Dan belakangan setelah lewat prahara itu baru menyampaikan ke saya,” ujar SBY.
“Saya ini orang tua pernah berjuang sebagai prajurit 30 tahun, pernah juga berada di pemerintahan 15 tahun, mengertilah pemerintahan itu menghadapi banyak masalah dan masalah itu harus dipecahkan,” imbuhnya.
Hal senada juga dilontarkan putra sulung SBY, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Dalam cuitannya, AHY mengaku khawatir dengan adanya perang hoaks di tengah masyarakat, termasuk yang menyebut dirinya dan Partai Demokrat sebagai dalang demo UU Omnibus Law Cipta Kerja.
“Saya khawatir kita tenggelam dalam perang informasi dan perang hoaks. Termasuk ada “akun bodong” yang menyerang diri saya pribadi dan Partai Demokrat hanya karena kami berbeda pendapat. Disebar hoaks, bahwa saya mendalangi demo UU Ciptaker,” tutur AHY.
“Alhamdulillah, rakyat kita cerdas. Tuduhan itu dibantah oleh berbagai elemen masyarakat yang melakukan penolakan UU Ciptaker. Saya tegaskan, tuduhan tak berdasar itu sangat menyakiti hati nurani rakyat, yang memang sungguh-sungguh ingin berjuang untuk kehidupannya yang lebih baik,” tegasnya.

Kata Pemerintah soal Pengakuan SBY

Di sisi lain, para menteri Jokowi seperti Menko Marves Luhut Pandjaitan, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, hingga BIN memang menyebut ada oknum yang mendalangi aksi demo Cipta Kerja. Namun, SBY menegaskan, ia yakin oknum yang disinggung oleh Luhut, Airlangga, dan BIN itu bukan dirinya.
“Saya kok enggak yakin kalau Pak Airlangga, Pak Luhut atau BIN yang dimaksud itu saya. Hubungan saya dengan Pak Airlangga selama ini baik, dengan Pak Luhut baik, dengan BIN tak ada masalah,” ujar SBY.
“Saya enggak yakin BIN anggap saya sebagai musuh negara. Kalau ditanyakan gitu, yang paling baik tanya ke beliau-beliau siapa yang dimaksud aktor,” tegas eks Ketum Partai Demokrat ini.
Menanggapi hal itu, Deputi VII BIN Wawan Purwanto menyebut pihaknya tak bisa sembarang bicara tanpa bukti yang kuat. Namun, ia menegaskan, saat ini polisi sudah mulai menangkap sejumlah tokoh dan akan mengembangkan kasus ini untuk meringkus aktor di balik demo ricuh UU Cipta Kerja tersebut.
“Tinggal pengembangan selanjutnya terus disidik, dari berbagai percakapan, provokasi dan aksi serta donasi semua terbuka. Termasuk penyedia batu, bom molotov, termasuk senjata tajam,” jelas Wawan.
“Kita ini sudah memodernisasi peralatan, menggunakan scientific investigation, jadi tidak asal-asalan. Kita ikuti perkembangan secara saksama, jangan ikuti hoaks, cek dulu sebelum melangkah,” lanjutnya.
Siapa yang Tuding SBY Jadi Dalang Demo Omnibus Law? (4)
Menkopolhukam Mahfud MD menggelar rapat terbatas bersama TGPF kasus penyerangan di Kabupaten Intan Jaya, Papua. Foto: Humas Kemenkopolhukam
Sementara itu, MenkoPolhukam Mahfud MD juga menegaskan, pemerintah tidak pernah menuding SBY atau AHY membiayai demo. Menurutnya, tudingan itu hanya ada di media sosial dan berasal dari warganet.
“Tak seorang pun di antara kami pernah bilang Pak SBY atau AHY sebagai dalang atau membiayai unjuk rasa. Sebaliknya, tolong diklarifikasi kapan kami bilang begitu. Kalau ada nanti kami selesaikan. Itu kan hanya di medsos-medsos yang tak jelas,” kata Mahfud.
Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin juga angkat suara. Ia meminta SBY untuk tidak baper dalam menyikapi tudingan-tudingan yang muncul terkait demo Omnibus Law. Menurutnya, tudingan itu wajar dialamatkan ke SBY dan AHY, karena partai keduanya, Partai Demokrat, menjadi salah satu partai yang menentang keras Omnibus Law.
“Ya sebagai seorang tokoh, mantan pimpinan partai, mantan presiden 2 periode, profesor, doktor, jenderal pastilah. Apalagi dalam posisi parpol yang berseberangan dengan pemerintah, tidak mendukung. Wajar saja kalau masyarakat dan netizen memberikan penilaian,” kata Ngabalin kepada wartawan, Rabu (14/10).
“Ya normal saja dalam sistem demokrasi, biasa saja. Tidak usah (baper). Jangan terbawa perasaan,” pungkasnya.

Ramai-ramai di Media Sosial

Sebenarnya, SBY memang tidak menyebutkan nama tokoh atau pihak yang menuduh dirinya menjadi dalang demo. Namun, tudingan ini rupanya sempat ramai di media sosial. Banyak warganet yang menyebut keluarga Cikeas merupakan salah satu dalang aksi unjuk rasa yang berujung ricuh.
Yang paling ramai, adalah cuitan dari akun @digeeembokFC yang diikuti lebih dari 100 ribu pengguna Twitter. Dalam utasnya, admin @digeeembokFC menjabarkan ‘kronologi’ Partai Demokrat sebagai dalang demo Omnibus Law hingga melibatkan sejumlah media nasional.

Editor : Aron

Sumber : kumparan