Kasus penularan COVID-19 di dalam klaster keluarga kerap kali terjadi belakangan ini. Hal ini membuat peran keluarga dalam mencegah penularan virus menjadi sangat penting, khususnya bagi para ibu rumah tangga dan organisasi perempuan.

Terkait hal ini, Menteri Pemberdayaan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspa Yoga berkoordinasi dengan Satgas Penanganan COVID-19 dalam mensosialisasikan bahaya COVID-19 secara masif, serta penyusunan Protokol Kesehatan Keluarga.

“Di kementerian kami sejak April sudah me-launching program Berjarak, Bersama Jaga Keluarga Kita. Dalam mencegah klaster keluarga sedapat mungkin menghindari pertemuan fisik bersama keluarga besar, kalaupun harus dilakukan bisa dilakukan secara daring,” ujar Bintang dikutip dari situs resmi covid19.go.id, Selasa (6/10/2020).

Hal tersebut disampaikan saat berdialog bersama Juru Bicara Satgas COVID-19 dr Reisa pada Jumat (25/9). Dalam melakukan sosialisasi, Kementerian PPPA juga melibatkan organisasi kewanitaan guna menekan sebaran virus COVID-19, antara lain organisasi PKK, Dharma Wanita, Dharma Pertiwi, Kowani dan organisasi kewanitaan lainnya yang ada di Indonesia. Kementerian PPPA juga memiliki jaringan Forum Anak yang tersebar di 34 provinsi, 451 kabupaten/kota dan ribuan kecamatan dan desa.

“Kalau kita lihat anak-anak kreatif, inovatif mensosialisasikan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan). Kita harapkan langkah-langkah efektif dan massif yang bisa kita lakukan dapat mengurangi klaster keluarga ini,” paparnya.

Bintang menjelaskan jika terdapat anggota keluarga yang tertular, pastikan untuk langsung menghubungi puskesmas atau dinas kesehatan (Dinkes) setempat. Selanjutnya, laporan tersebut akan dilanjutkan kepada Satgas COVID-19 di daerah masing-masing, dan seluruh biaya akan ditanggung oleh pemerintah.

Tak hanya itu, Bintang juga mengajak keluarga di Indonesia untuk bersama memerangi COVID-19 dan menekan penularan dalam klaster keluarga, yakni dengan terus berpikir positif dana menjaga gaya hidup sehat.

“Saya melihat di masa pandemi ini kita harus berpikir positif. Di balik tantangan pasti ada peluang, di balik musibah pasti ada hikmahnya. Kalau dulu kita malas olahraga, nah dalam masa pandemi ini harus kita lakukan. Ini sisi positif yang akan menjadi gaya hidup kita ke depan,” jelasnya.

Sementara itu, dr Reisa menjelaskan terkait 5 langkah yang perlu dilakukan seluruh anggota keluarga dalam mencegah penularan di klaster keluarga.

Pertama, setiap anggota keluarga perlu memahami dengan benar terkait cara penularan COVID-19. Kedua, harus mengikuti protokol kesehatan termasuk protokol kedatangan. Ketiga, setiap anggota keluarga perlu mengetahui kondisi kesehatan masing-masing, termasuk harus menggunakan masker jika terdapat anggota keluarga yang sakit.

Keempat, pastikan selalu untuk mengonsumsi gizi seimbang dan melakukan olahraga rutin bersama. Kelima, selalu ciptakan suasana tenang di rumah, berantas berita hoax dan jauhi sumber kepanikan.

“Mari kita cegah penambahan kasus dari rumah. Lindungi anak, orang tua dan sanak keluarga kita. Lakukan lima langkah tadi, dan salam hangat untuk mereka. Selamat menikmati akhir pekan yang sehat dengan keluarga, perempuan berdaya, anak terlindungi dan keluarga tetap sehat,” pungkasnya.

Saat ini, menjaga kesehatan keluarga memang menjadi hal yang utama. Oleh karena itu, selalu #IngatPesanIbu untuk memutus rantai COVID-19 seperti yang dikampanyekan #SatgasCOVID19 dengan melakukan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan).

Editor : Aron
Sumber : detik