Perselisihan antara Neymar dan Alvaro Gonzalez yang terjadi pada laga Paris Saint Germain melawan Marseille (13/09) terus berlanjut. Badan Sepak Bola Profesional Prancis (LFP) memang sedang mengusut tuntas apa yang sebetulnya memicu perselisihan tersebut.
Sebab kedua pemain yang terlibat memberikan penjelasan berbeda. Neymar mengungkapkan alasan ia bereaksi sampai harus melakukan tamparan kepada Alvaro Gonzalez lantaran pemain Marseille tersebut mengeluarkan kata-kata rasisme yang ditujukan kepadanya.
“Saya menyesal tidak memukul wajah Alvaro,” tulis Neymar di akun media sosialnya.
“VAR mungkin menangkap aksi saya dengan mudah. Sekarang, saya ingin melihat perilaku rasial yang memanggil saya ‘monyet sialan’ itu yang saya ingin lihat,” tambahnya.
Sementara Alvaro Gonzalez menyanggah pernyataan Neymar. Ia bersikeras takkan pernah melakukan tindakan rasisme mengingat dirinya pun bermain dengan banyak pemain dengan kulit berwarna di Marseille. Ia mengatakan bahwa bintang PSG bereaksi hanya karena tak terima timnya kalah dan meminta Neymar untuk belajar menerima kekalahan.
Sementara pihak terkait terus melakukan investigasi, seperti dilansir dari Sportbible, Esporte Espetacula, sebuah media penerbitan di Brasil mencoba mengundang tiga orang pakar dalam membaca gerak bibir untuk menganalisa apa yang terjadi.
Mereka adalah Luis Felipe Ramos, yang merupakan bagian dari Rio de Janeiro Deaf Association atau asosiasi tuna rungu Rio de Janeiro, dan Felipe Oliver dan Mikel Powos, penerjemah yang bekerja untuk National Institute of Deaf Education (Institusi Nasional Edukasi Tuna Rungu)
“Dia berbicara tentang kata ‘mono’ dalam bahasa Spanyol, saat dia berbicara dan menggerakkan mulutnya,” ujar Oliver.
Mono merupakan kata dari bahasa Spanyol yang mempunyai arti monyet. Namun kata yang diucapkan oleh Alvaro Gonzales sebelum “mono” belum dapat dipastikan oleh para ahli tersebut.
Laga tersebut memang berlangsung panas. Neymar dan Alvaro kerap terlibat adu kontak dan tak jarang beradu argumen sejak babak pertama.
Puncaknya terjadi di injury time babak kedua. Perselisihan antar pemain terjadi. Empat pemain menerima kartu merah yakni Layvin Kurzawa dan Leandro Paredes dari Paris Saint-Germain, lalu Jordan Amavi dan Dario Benedetto dari Marseille.
Buntut dari insiden tersebut, LFP memberikan sanksi kepada pemain-pemain yang menerima kartu merah di laga tersebut. Layvin Kurzawa mendapat hukuman enam laga tak boleh main, Leandro Paredes dan Jordan Amavi tak boleh tampil di tiga laga. LFP juga akan memanggil Angel Di Maria yang diduga meludahi Alvaro Gonzalez di pertandingan tersebut.
Sementara itu, Neymar yang kena kartu merah harus absen dalam dua pertandingan PSG. Tapi PSG bersiap membela pemainnya itu dan bahkan memperkarakan Alvaro Gonzalez atas kasus rasisme, yang bikin pemain Marseille itu berpotensi disanksi sampai 10 laga.
Editor : Aron
Sumber : kumparan