Amerika Serikat membuat pembatasan baru bagi para diplomat senior China dalam melakukan sejumlah kegiatan rutin di negaranya.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengumumkan hal tersebut pada Rabu (2/9) di tengah ketegangan kedua negara yang kian memanas. Salah satu contoh pembatasan itu adalah perizinan bagi diplomat China yang hendak mengunjungi kampus atau bertemu pejabat pemerintah setempat.

“Departemen Luar Negeri telah menetapkan sebuah mekanisme persetujuan bagi diplomat senior China di Amerika Serikat untuk mengunjungi kampus universitas dan bertemu dengan pejabat pemerintah setempat,” ujarnya dikutip dari CNN, Kamis (3/9).

Selain itu, kata Pompeo, Keduataan Besar China di AS butuh persetujuan Departemen Luar Negeri jika hendak menggelar acara kebudayaan.

“Acara budaya dengan kelompok lebih dari 50 orang yang diselenggarakan oleh kedutaan besar China dan pos konsuler di luar properti misi kami juga akan membutuhkan persetujuan kami,” tuturnya.

Pompeo selanjutnya bilang bahwa AS akan memastikan semua kedutaan resmi China dan akun media sosial konsuler diidentifikasi dengan benar sebagai akun pemerintah, akun pemerintah Tiongkok.

Pompeo mengungkapkan langkah-langkah yang diambil AS ini sebagai upaya timbal balik, di mana China juga telah menerapkan hal serupa pada diplomat AS yang ada di negeri Tirai Bambu.

“Kami hanya menuntut timbal balik. Akses untuk diplomat kami di China harus mencerminkan akses yang dimiliki diplomat China di Amerika Serikat, dan langkah hari ini akan menggerakkan kami secara substansial ke arah itu,” katanya.

Atas kebijakan terbaru ini, dapat dikatakan bahwa AS semakin memperketat gerak para diplomat China di negeri Paman Sam. Di mana sebelumnya sejak Oktober lalu diplomat China diharuskan melapor dulu setiap melakukan kunjungan resmi ke setiap institusi AS.

Hubungan antara AS dan China memanas karena masing-masing pemerintah mengambil serangkaian tindakan saling balas dalam satu bulan terakhir.

Bulan lalu contohnya, Departemen Luar Negeri menetapkan lembaga budaya dan pendidikan China, Pusat Institut Konfusius AS sebagai misi asing.

Awal tahun ini, mereka menunjuk sejumlah organisasi media Tiongkok sebagai misi diplomatik asing, dengan alasan bahwa mereka berada di bawah kendali Partai Komunis Tiongkok.

Sementara itu, China telah mengusir jurnalis The New York Times, The Wall Street Journal dan The Washington Post.

Lalu AS memerintahkan Beijing untuk menutup konsulatnya di Houston pada Juli setelah para pejabat AS menuduh itu adalah bagian dari upaya spionase China yang lebih besar menggunakan fasilitas diplomatik di seluruh negeri.

“Kegiatan pejabat konsulat di Houston adalah mikrokosmos, kami yakin, dari jaringan individu yang lebih luas di lebih dari 25 kota yang didukung jaringan melalui konsulat di sini,” kata seorang pejabat Departemen Kehakiman AS kepada wartawan pada saat itu.

Menanggapi hal tersebut, Pemerintah China kemudian memerintahkan penutupan konsulat AS di Chengdu.

 

Editor : Parna

Sumber : cnnindonesia