Korban jiwa dua ledakan di kota Jolo Filipina bertambah. Saat ini, sebanyak 15 orang dilaporkan tewas.
Selain menewaskan belasan orang, ledakan melukai 75 orang lainnya. Korban luka termasuk pasukan keamanan dan warga sipil.
Mengutip Reuters, kedua bom meledak dalam selang waktu satu jam, di Kota Jolo di kepulauan Sulu yang merupakan daerah kubu militan Islam, Abu Sayyaf. Kelompok radikal itu berafiliasi dengan ISIS.
Keterangan Militer Filipina menyebut, ledakan pertama terjadi pada siang hari pada hari Senin (24/8), ketika sebuah bom rakitan di sepeda motor meledak di dekat dua truk tentara yang terparkir. Ledakan itu langsung menewaskan tentara dan warga sipil.
Korban Jiwa Ledakan Filipina Bertambah, Total 15 Orang (1)
Tentara Filipina di lokasi ledakan, di Pulau Jolo, provinsi Sulu, Filipina, Senin (24/8). Foto: Nickee Butlangan/REUTERS
Saat polisi dan tentara mengevakuasi tempat kejadian, seseorang dengan membawa bom bunuh diri mencoba masuk ke area penjagaan dan meledakkan bom itu hingga menewaskan petugas keamanan dan seorang wanita yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri.
Dari 15 orang yang tewas, terdiri dari 8 anggota pasukan keamanan, 6 warga sipil dan seorang pelaku tewas. Sementara yang luka-luka terdiri dari 27 personel keamanan dan 48 warga sipil.
“Kami mengutuk keras insiden ledakan di Jolo,” kata Juru Bicara Kepresidenan, Harry Roque.
“Pihak berwenang sedang melakukan penyelidikan, termasuk mengidentifikasi individu atau kelompok di balik serangan pengecut ini,” lanjut Harry Roque.
Korban Jiwa Ledakan Filipina Bertambah, Total 15 Orang (2)
Pasukan mengamankan lokasi ledakan di kota Jolo, provinsi Sulu, Filipina, Senin (24/8). Foto: Philippine National Red Cross via AP
Insiden bom hari ini menambah panjang aksi pengeboman di Filipina. Dalam 3 tahun terakhir setidaknya ada 6 aksi bom bunuh diri. Termasuk pengeboman pada 2019 lalu di sebuah gereja di Jolo yang menewaskan lebih dari 20 orang dan melukai lebih dari 100 orang.
Editor : Parna
Sumber : kumparan