Apple memecahkan rekor valuasi tertinggi sebesar US$2 triliun atau setara Rp29.485 triliun (asumsi kurs Rp14.742 per dolar AS).

Saham Apple meroket pada perdagangan Rabu, (19/8) waktu AS. Bahkan sempat membawa Apple melebihi US$2 triliun.

Meroketnya saham Apple membuat perusahaan buatan Steve Jobs ini menjadi perusahaan pertama AS yang mencapai valuasi US$2 triliun.

Dikutip dari CNN, saham Apple telah melonjak hampir 60 persen sepanjang tahun berjalan. Saat ini, saham Apple diperdagangkan hampir US$465 per saham.

Rencananya, akhir bulan ini Apple akan stock split dan membuat harga saham Apple nantinya berada di kisaran US$116.

Stock split tidak akan mengurangi valuasi Apple. Aksi korporasi ini hanya akan membuat jumlah saham Apple yang diperdagangkan 4 kali lebih banyak dari sebelumnya.

Apple memecahkan rekor sentuh US$2 triliun hanya dalam kurun waktu dua tahun setelah mereka berhasil sentuh level US$1 triliun. Hanya membutuhkan waktu sekitar 5 bulan untuk membuat saham Apple naik dua kali lipat setelah sempat anjlok pada Maret lalu.

Bahkan, AS yang dilanda resesi pun tak ikut membuat saham Apple terperosok. Valuasi US$2 memang bukan pertama kalinya di dunia.

Perusahaan minyak Saudi Aramco sudah terlebih dulu menyentuh level tersebut pada Desember lalu.

Saat itu, perusahaan minyak milik Saudi melenggang masuk bursa saham. Sayangnya, saat ini valuasi Aramco sedang anjlok karena harga minyak dunia yang terseret virus corona.

Dua raksasa teknologi AS lainnya, Amazon dan Microsoft juga mulai mendekati angka US$2 triliun. Keduanya bernilai sekitar US$1,6 triliun. Pemilik Google Alphabet juga memiliki kekayaan lebih dari US$ 1 triliun.

Kesuksesan Apple juga membawa CEO Tim Cook ke dalam jajaran miliarder, salah satu dari sedikit CEO yang mencapai level itu tanpa memulai perusahaan yang dipimpinnya.

 

Editor : Parna

Sumber : cnnindonesia