Jakarta – Pandemi virus Corona rupanya membuat banyak orang Indonesia lari ke Twitter. Mereka jadi lebih sering mengunggah cuitan dibanding periode sebelum pandemi.

Hal ini diungkap oleh Country Industry Head Twitter Indonesia Dwi Adriansah dalam diskusi online terbatas pada Kamis (13/8/2020). Ia mengatakan Twitter melihat kenaikan volume tweet yang sangat signifikan dari pengguna di Indonesia di awal pandemi.

“Kita melihat perkembangan tweet volume di periode kemarin durasi awal-awal COVID itu triple digit growth-nya di Indonesia, jadi lebih dari 100% pertumbuhan orang lebih banyak lagi ngobrol,” kata pria yang kerap disapa Ade ini.

“Entah itu karena dia stay di rumah atau lebih nyaman dalam menggunakan aplikasi Twitter,” sambungnya.

Ade mengatakan peningkatan mencapai puncaknya saat DKI Jakarta menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Twitter melihat banyak pembicaraan seputar kerja dan belajar dari rumah serta ajakan untuk di rumah saja.

Tidak hanya volume cuitan, pandemi virus Corona juga mendorong kenaikan jumlah pengguna Twitter di Indonesia dan global. Di kuartal dua tahun 2020, Twitter mencatat kenaikan rata-rata pengguna aktif harian sebesar 34% year-on-year.

“Di Indonesia sendiri rata-rata pertumbuhan kita year-on-year jika dibandingkan antara kuartal kedua 2020 dengan kuartal kedua 2019 itu pertumbuhannya termasuk yang tertinggi di Asia Tenggara,” kata Communications Lead Twitter SEA Cipluk Carlita dalam kesempatan yang sama.

“Dan kita angka pertumbuhannya dua kali di atas rata-rata angka pertumbuhan pengguna harian global,” sambungnya.

Dari kenaikan volume cuitan tersebut, Twitter melihat ada beberapa area yang mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan yaitu konsumsi hiburan online yang meningkat, pengantaran makanan online dan belanja online.

Melihat pembicaraan tentang belanja online di tengah pandemi, Ade mengatakan pertumbuhannya bahkan mengalahkan volume pembicaraan saat momen belanja online nasional. Pembicaraan ini tidak hanya dari mereka yang menjadi konsumen, tapi juga dari mereka yang berjualan online.

“Melihat data yang kita punya bahwa 86% pengguna Twitter at least membeli produk secara online di satu bulan terakhir. Jadi kayak relevansinya trennya orang cenderung beli online dan bahkan banyak di antara mereka yang lebih konsumtif saat ini dibanding periode sebelum COVID,” pungkas Ade.

 

Editor : Aron

Sumber : detik