Merasa lapar lalu pengin makan yang enak-enak memang wajar. Tapi, kalau kamu membiarkan diri kelaparan dalam jangka waktu yang lama itu bisa mengganggu kesehatan, lho.
Apa pun alasannya, mulai dari kerjaan yang masih menumpuk, tugas sekolah, atau kesibukan lain bukan berarti menjadi penghalang kalau sudah waktunya makan.
Dilansir Times of India, ada dua hormon yang berkaitan dengan rasa lapar; leptin dan ghrelin. Leptin berfungsi menekan nafsu makan dan membantu menurunkan berat badan. Sebaliknya, ghrelin adalah hormon yang meningkatkan nafsu makan sehingga kita bisa merasakan kelaparan. Semakin lama kamu menunda makan, semakin banyak pula jumlah hormon ghrelin dalam tubuh.
Bila rasa lapar sudah menumpuk dan ‘meledak’ dalam waktu sekejap saat makan, inilah yang akan menyebabkan gangguan pada sejumlah organ di tubuh –terlebih pencernaan.
Makanya, yuk ketahui lebih lanjut soal bahaya dari menahan lapar ini. Simak baik-baik, ya.

1. Mengalami gangguan pencernaan

5 Bahaya yang Mengintai dari Kebiasaan Mengulur Waktu Makan (1)
Gangguan Saluran Pencernaan Foto: Thinkstock
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, gangguan pencernaan bisa terjadi bila kamu menahan lapar terlalu lama. Dilansir Healthline, mereka yang sudah terlalu lapar cenderung makan banyak dan mengunyah dengan asal-asalan. Akibatnya makanan yang masuk ke dalam usus pun tak terkunyah dengan halus yang membuat kerja pencernaan lebih berat.

2. Mengunyah lebih cepat

5 Bahaya yang Mengintai dari Kebiasaan Mengulur Waktu Makan (2)
Ilustrasi kelaparan Foto: Shutter stock
Ketika hormon ghrelin meningkat dalam tubuh, saat itulah nafsu makan ikut bertambah. Kemudian kita pun akan mengunyah makanan dengan sangat cepat. Para ahli mengatakan semakin cepat kamu mengunyah, semakin banyak makanan yang kita akan makan.
Padahal para ahli menyarankan kita untuk mengunyah sebanyak 32 kali, bahkan dalam ajaran umat Muslim dianjurkan sebanyak 33 kali. Mengunyah lebih lamban bisa membuat perut lebih kenyang dan berat badan dapat terkontrol.

3. Meningkatkan berat badan

5 Bahaya yang Mengintai dari Kebiasaan Mengulur Waktu Makan (3)
Ilustrasi timbangan berat badan naik. Foto: Shutter Stock
Saat kita kelaparan secara otomatis hasrat untuk makan banyak juga meningkat. Akibatnya jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh pun lebih banyak. Saat kita mengonsumsi kalori lebih banyak ketimbang yang terbakar, tubuh akan menyimpan kelebihan kalori tersebut sebagai tumpukan lemak.
Kebiasaan makan berlebihan ini bisa menjadi masalah karena kita mengonsumsi terlalu banyak kalori ketimbang yang dibutuhkan, dan berimbas pada naiknya berat badan.

4. Menurunkan konsentrasi otak

5 Bahaya yang Mengintai dari Kebiasaan Mengulur Waktu Makan (4)
Ilustrasi bekerja di hari Senin. Foto: Shutter Stock
Sebuah studi berjudul Overweight and Cognition menemukan, kebiasaan makan berlebihan akibat terlalu lapar bisa berdampak buruk terhadap kemampuan mental pada lansia. Lansia yang memiliki berat badan berlebih cenderung mengalami dampak negatif secara kognitif ketimbang mereka yang berat badannya normal.
Hanya saja, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi mekanisme gangguan mental terkait makan berlebihan dan obesitas.

5. Mengganggu waktu tidur

5 Bahaya yang Mengintai dari Kebiasaan Mengulur Waktu Makan (5)
Ilustrasi ngemil tengah malam Foto: Shutter Stock
Melewatkan waktu makan juga menyebabkan defisit kalori. Bila hal ini terjadi dampaknya bisa mengganggu waktu tidur. Sebab, sinyal lapar yang dikirimkan tubuh cukup kuat, sampai bisa membangunkan kita. Apalagi, dilansir Cooking Light, tubuh dan otak lebih memprioritaskan makan ketimbang tidur.
Selain mengubah kebiasaan buruk melewatkan makan tersebut, para ahli gizi juga menyarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya protein tanpa lemak, serat, dan lemak sehat. Dengan begitu, kadar gula darah dan energi akan tetap stabil.
Editor : Parna
Sumber : kumparan