Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 minus 5,32% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy). Sektor transportasi dan pengadaan paling terpukul di kuartal II-2020.

“Di sana juga bisa dilihat kontraksi paling dalam transportasi dan pengadaan kontraksi 30,84%. Dengan pertumbuhan kontraksi akan terjadi pergeseran,” kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Rabu (5/8/2020).

Suhariyanto mengatakan, kontribusi sektor pertanian pada kuartal II-2020 naik menjadi 15,46% dari sebelumnya 13,57% pada periode yang sama tahun lalu.

“Sebaliknya untuk transportasi kalau pada kuartal II-2019 kontribusinya 5,57% karena terkontraksi maka turun menjadi 3,57%. Tetapi secara umum struktur PDB tidak berubah,” tuturnya.

BPS juga mencatat dari 17 sektor, hanya 7 sektor yang tumbuh namun melambat. Hanya sektor informasi dan komunikasi yang melesat di tengah pandemi virus Corona.

“Pada masa pandemi ini sektor ini tumbuh signifikan yaitu 10,8%, karena selama pandemi terjadi peningkatan belanja iklan, trafik internet, dan adanya peningkatan jumlah pelanggan internet. Jadi satu-satunya sektor yang tumbuh positif dan meningkat adalah informasi dan komunikasi,” ujarnya.

 

Editor : Parna

Sumber : detiknews