DENPASAR – Pandemi COVID-19 membuat banyak kalangan yang gigit jari. Namun hal ini tidak dirasakan oleh pengusaha jet pribadi.
Permintaan penyewaan jet pribadi kali ini malah mengalami peningkatan. Penyewa jet pribadi rata-rata adalah seorang pengusaha. Alasan utama para penyewa menggunakan jet pribadi karena keamanan yang lebih terjamin dari paparan COVID-19.

“Kalau untuk volume sih tidak tinggi-tinggi sekali, tapi ada peningkatan cenderung banyak ada beberapa alasan. Biasanya yang kami tanyakan atau tamunya cerita pertama lebih ke safety aja (naik jet pribadi) jadi tamu merasa nyaman karena terhindar dari terpapar virus (COVID-19), kalau komersial kan kemungkinan besar terjadi seperti itu,” kata Direktur PT Indojet Sarana Aviasi Stefanus Gandi saat dihubungi detikcom.

Penerbangan komersial yang kini masih terbatas juga menjadi alasan para penyewa untuk menggunakan private jet. Rute-rute domestik favorit yang diminta oleh penyewa yaitu ke Jakarta-Bali.

“Karena di private jet, jadi sangat kecil kemungkinannya nah itu alasan pertama, yang kedua terkait juga personal VIP atau apa dan yang ketiga itu ada baiknya juga kan karena penerbangan komersial ini nggak terbang jadi kita dikasih keuntungan kesana artinya alternatively, ada pesawat walaupun mau nggak mau orang beli karena keterbatasan penerbangan itu,” tambahnya.

“Di tengah pandemi COVID-19 ini rute Jakarta – Bali dan Bali – Jakarta menjadi favorit. Sedangkan untuk rute ke luar negeri permintaan paling banyak ke Singapura, Australia dan Malaysia,” tutur Stefanus.

Selain itu, ada rute-rute domestik lainnya yang dipesan oleh penyewa. Di antaranya yaitu Sulawesi, Medan, Banjarmasin hingga Ambon.

“Yang request ya yang lumayan itu Jakarta-Bali Bali-Jakarta kemudian ke Sulawesi lumayan meningkat habis itu juga ke Medan juga dan beberapa rute pendek lainya misalnya ke Banjarmasin dan sekitarnya tapi yang paling sering tiga rute itu sih Bali, Sulawesi itu yang paling banyak ya, sama ke Ambon.

“Kalau keluar negerinya banyak ya hampir ke seluruh negara sih ya, misalnya ke Singapura, Australia, Malaysia, Australia malah banyak,” tambah Stefanus.

Editor: PARNA
Sumber: detiktravel