JAKARTA – PT Hutama Karya (Persero) menargetkan merampungkan pembangunan 771 kilometer (km) Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) pada 2022 mendatang.
Namun, Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto mengatakan perseroan membutuhkan suntikan modal Rp51 triliun untuk merampungkan proyek itu.

“Konstruksi pembangunan JTTS sepanjang 771 km yang ditargetkan selesai tahun 2022, dengan kebutuhan PMN Rp 51 triliun lagi,” ujarnya di komisi VI DPR, Rabu (24/6).

JTTS merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang akan menyambungkan Aceh hingga Lampung sepanjang 2.765 kilometer. Saat ini, perusahaan konstruksi pelat merah itu telah mengoperasikan 364 km JTTS.

Menurut Budi, perseroan masih membutuhkan suntikan modal karena keuntungan dari tol yang telah beroperasi tersebut digunakan untuk membayar kewajiban pinjaman beserta bunganya.

“Kami akan menerima hasil pengoperasian ini, tapi di sisi lain kami harus menyelesaikan bunga dan pokok pinjaman,” tutur dia.

Ia juga memprediksi JTTS baru bisa mandiri secara operasional setelah tahun 2035. “Tol ini akan mengalami positif atau mampu mandiri setelah tahun 2035,” terangnya.

Sebelumnya, pemerintah telah menyetujui suntikan berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada Hutama Karya pada 2020 sebesar Rp3,5 Triliun.

Namun, rencananya PMN tersebut akan ditambah sebesar Rp 7,5 triliun sehingga total PMN yang akan didapat perseroan mencapai sebesar Rp11 triliun.

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia