JAKARTA – Informasi mengenai obat steroid dexamethasone yang disebut bisa membantu menekan risiko kematian pasien Covid-19 mengemuka. Hal itu bermula dari studi pendahulu atau preliminary study penggunaan obat ini untuk perawatan pasien yang terinfeksi virus corona.
Namun, dexamathasone tak bisa digunakan sembarangan. Penggunaan obat harus mendapatkan pengawasan dokter karena beberapa efek samping yang bisa diakibatkan jika dikonsumsi tak sesuai dosis.

Cara kerja dexamethasone bakal mendepresi sistem imunitas menjadi sistem imun yang tidak aktif. Sekretaris Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI), Erlang Samoedro mengatakan bahwa dexamethasone akan lebih efektif diberikan pada kasus yang berat karena peradangan yang sudah tak terkontrol.

“Atau sudah terjadi badai sitokin, jadi masuk akal bila berguna,” kata Erlang pada CNNIndonesia.com, Rabu (17/6).

Namun begitu, Erlang mengingatkan, pemakaian jangka panjang akan menimbulkan efek samping berupa penurunan sistem imun. Walhasil, efek samping dalam kategori berat bisa mendatangkan beragam infeksi.

“Efek samping biasa ya bisa terjadi pada pemakaian jangka panjang, karena terjadi retensi cairan, jadi muka bengkak, sistem imun turun, bisa terkena infeksi TBC, pneumonia dan lain-lain,” ujar Erlang merinci.

Sementara efek samping dalam kategori ringan bisa mengakibatkan gangguan pada lambung hingga menimbulkan erupsi pada kulit yang menyerupai jerawat.

Infografis Yang Harus Ada di Tas untuk Mencegah Corona

“Ini efek samping yang ringan ya, yang agak berat seperti yang di atas [penurunan sistem imun] tadi. Karena dexamethasone merupakan steroid dan juga memengaruhi hormonal sehingga memengaruhi lambung, jerawat pada kulit,” jelas dia lagi.

Yang juga penting dan wajib diperhatikan, kata Erlang, adalah penggunaan untuk pasien yang menderita diabetes. “Apakah punya penyakit kencing manis [atau tidak], karena pemberian dexamethasone mempunyai efek meningkatkan gula darah. Jadi yang punya diabet, gulanya jadi tidak terkontrol,” sambung dia.

Namun, secara umum, kemunculan efek samping dalam konsumsi dexamethasone akan bergantung pada kondisi setiap individu. Ketua Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI), Abraham Andi Padlan Patarai mengatakan, reaksi masing-masing tubuh terhadap obat boleh jadi akan saling berbeda satu sama lain.

“Relatif [efek sampingnya], karena itu terlalu individual, ada orang yang alergi pada obat tertentu. Dan reaksi alergi itu macam-macam bisa ruam di kulit, gatal, pusing, mual bahkan sampai muntah. Jadi efek samping dari obat itu terlampau individualistik,” terang pria yang akrab disapa Bram itu pada CNNIndonesia.com, Rabu (17/6).

Hal tersebut berlaku pada setiap konsumsi obat, termasuk dexamethasone. Kuncinya, Bram kembali mengingatkan, obat-termasuk dexamethasone-harus digunakan sesuai dengan resep dan pengawasan dokter.

“Sejauh ini dexamethasone relatif tidak punya efek samping dalam batas-batas obat itu diminum berdasar dosis dan indikasi. Semua obat, jika diminum tidak dengan dosis yang tepat kan juga akan menimbulkan efek samping,” pungkas dia.

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia