India kini dibayang-bayangi dengan melonjaknya kasus positif corona seiring jutaan orang pulang ke kampung halamannya masing-masing.

Setidaknya 4,5 juta buruh migran dilaporkan kembali ke rumahnya masing-masing usai kebijakan lockdown yang diberlakukan sejak dua bulan lalu. Kepulangan orang-orang dari kota besar dikhawatirkan akan menjadi pembawa virus (carrier) bagi warga di desa-desa.

Per Selasa (26/5), India mencatatkan 145.380 kasus dengan 4.167 angka kematian. Negara bagian Bihar mengidentifikasi lebih dari 160 kasus pada Senin (25/5) yang merupakan rekor dalam sehari, sehingga total menjadi 2.700 kasus.

Sementara di Odisha, lebih dari 75 orang dinyatakan positif dan 35 kasus ditemukan di rumah yang menjalani isolasi di Rajasthan.

“Puluhan buruh migran yang pulang dari New Delhi dinyatakan positif. Kami kini tengah memastikan tidak ada satu pun orang yang positif corona memasuki desa,” ujar petugas medis di Ibu Kota Bihar, Patna.

Mudiknya buruh migran sempat menjadi masalah serius ketika Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan lockdown imbas corona. Ratusan ribu orang terlihat berkumpul di tepi jalan menunggu angkutan umum, yang sejatinya tak lagi beroperasi.

Melihat kondisi itu, sejumlah orang nekat menempuh ratusan kilometer dengan berjalan kaki untuk bisa pulang ke rumahnya. Aksi nekat itu bahkan berujung tewasnya beberapa orang.

Pekerja migran di India, virus corona

Hingga saat ini, aksi mudik dengan berjalan kaki atau bersepeda masih terjadi di India. Mereka mengaku terpaksa mudik karena tak lagi memiliki penghasilan di kota akibat terhentinya aktivitas perekonomian.

Terkini, perusahaan teknologi, Uber, di India akan memangkas 600 pekerjanya imbas lockdown. Sementara, sang rival, Ola, berencana merumahkan 1.400 karyawannya sebagai dampak anjloknya pemasukan dalam dua bulan terakhir.

Editor: PARNA
Sumber: kumparan