JAKARTA – Penduduk Vietnam berbondong-bondong pelesir ke tempat wisata alam pada Sabtu (16/5), setelah pemerintah mulai melonggarkan pembatasan perjalanan yang selama ini diterapkan demi mencegah penularan virus corona.

Ratusan orang menunggu untuk naik perahu wisata untuk mengunjungi gugusan karst di Ha Long Bay, yang masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO, sembari menerapkan protokol jarak sosial.

Banyak dari mereka yang lalu melepas masker wajah saat naik kapal dan selfie.

“Ini adalah pertama kalinya saya ke Ha Long Bay setelah COVID. Saya datang ke sini karena ada begitu banyak pemandangan yang indah … dan pandemi COVID hilang, jadi saya merasa aman,” kata Duong Quang Hieu (21) yang datang dari Tuyen Quang, provinsi pegunungan di utara.

“Saya berencana untuk pergi ke Danang dan tempat-tempat lain juga.”

Pemerintah Vietnam telah mendapat pujian atas tanggapannya yang cepat dan agresif terhadap penyebaran virus corona, yang sejauh ini telah membuat infeksi di negaranya turun dari 318 sampai nol kematian, meski perbatasannya cukup dekat dengan China.

Namun lockdown dini di negara itu harus dibayar mahal. Pendapatan dari sektor pariwisata turun menjadi US$340 juta (sekitar Rp5 triliun) dalam empat bulan pertama di tahun ini, atau turun 45 persen dari rata-rata tahun sebelumnya.

Pintu kedatangan masih tertutup bagi wisatawan mancanegara, tetapi jutaan wisatawan domestik yang tak sabar untuk liburan setelah berminggu-minggu di rumah membuat ekonomi wisata bergerak kembali.

“Sangat menyenangkan untuk bepergian saat ini. Kami memiliki banyak hotel untuk dipilih,” kata Phan Van Kien, turis dari Hanoi.

Kien mengatakan keluarganya akan melakukan perjalanan domestik selama tahunu ini, karena masih banyak penerbangan internasional yang dibatalkan dan masih nyatanya kekhawatiran akan penyebaran virus corona.

Kota Dalat, yang merupakan peninggalan penjajah Prancis di Vietnam, juga telah dipenuhi oleh wisatawan domestik sejak awal Mei.

Sepanjang tahun 2019, Vietnam menerima lebih dari 18 juta wisatawan mancanegara, mayoritas berasal dari Asia.

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia