Virus corona bisa menyerang siapa saja. Tak memandang umur, status sosial, hingga jenis kelamin. Sita Tyasutami, yang dikenal sebagai eks pasien kasus 01 virus corona di Indonesia bercerita pengalamannya saat mengidap virus mematikan ini.

Sita tak menampik pada awal dinyatakan positif virus corona merasa tertekan dan stres berat. Terlebih, ia menjadi kasus virus corona yang pertama di Indonesia pada awal Maret lalu.

“Jadi pada saat itu semua berita tentang saya sampai orang-orang yang saya enggak kenal hubungi saya dan bombardier IG saya. Awalnya saya masih kekeh buka semua, TV nyala, tapi lama-lama itu saya matiin. Sosial media enggak saya buka karena stres,” jelas Sita saat diskusi virtual yang diadakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Sabtu (9/5).

Pasien 1,2,3 di RSPI Sulianti Saroso

Namun lambat laun, Sita merasa harus tetap semangat menjalani hidup. Sepanjang dirawat di rumah sakit, ia selalu berpikiran positif, melakukan kegiatan menyenangkan, dan meminta dukungan atau support system dari keluarga dan orang-orang terdekat.

Menurutnya, cara-cara itu dapat meningkatkan imunitas tubuh dan gejala virus corona mulai menghilang, hingga akhirnya sembuh.

“Di saat saya semangat untuk sembuh, saat diisolasi saya yoga, menari, nyanyi, setiap hari saya berhubungan dengan keluarga saya melalu video call lama-lama gejala hilang, imun naik, dan sembuh,” terangnya

“Dan untungnya banyak dukungan dari orang yang saya tidak kenal support system sangat penting. Jadi bagi orang-orang yang masih berjuang harus tetap positif semangat hidup, dan cari support system,” imbuhnya.

Virus Corona-Ciputra Hospital Citra Garden City

Sita saat ini terus aktif menebar hal-hal positif di masyarakat atas pengalamannya sebagai penyintas virus corona.

Sebagai seorang mantan pengidap COVID-19, ia ingin masyarakat benar-benar sadar terhadap ancaman pandemi ini, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Jadi dari mulai keluar dari rumah sakit, kami mengisolasi diri di rumah dua minggu, sekarang melakukan imbauan pemerintah terkait PSBB, imbauan pemerintah tetap gunakan masker dan kami sebisa mungkin lakukan hal positif yang bisa bantu masyarakat kita setiap hari lakukan positif campaign dan fundraising (penggalangan dana) bagi yang terdampak secara ekonomi,” pungkasnya.

Sita mengidap virus corona bersama ibunya dan saudaranya, Ratri Anindyajati. Selama menjalani proses kesembuhan mereka dirawat di ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso.

Infografik Pusat Informasi Corona

Editor: PARNA
Sumber: kumparan