JAKARTA – Setelah kasus Corona muncul lebih dari sebulan lalu di Maldives, masih ada ratusan turis yang terjebak di negara tersebut. Hal itu dikemukakan Menteri Pariwisata Maldives, Ali Waheed sebagaimana diwartakan CNN.
Waheed mengatakan, setidaknya ada 500 turis di negara kepulauan itu dimana 100 di antaranya terlantar di bandara. Melihat kondisi itu, Pemerintah Maldives kini sedang membantu mereka yang tak mampu membayar sewa untuk tinggal kembali di penginapan.

“Kami percaya mereka seperti orang lokal, mereka adalah orang-orang yang telah berjasa membawa negara ini menjadi seperti sekarang,” kata Waheed.

Dua kasus pertama Corona di Maldives ditemukan pada 8 Maret 2020. Sejak itu, Menteri Kesehatan langsung menetapkan keadaan darurat kesehatan masyarakat pada 12 Maret 2020.

Hingga saat ini, kasus Corona berjumlah 468 dimana 17 orang telah sembuh sementara 1 orang meninggal.

Maldives merupakan negara kepulauan di Samudra Hindia yang terkenal memiliki berbagai resor mewah dan menjadi tujuan wisata berbagai turis mancanegara. Dengan adanya Corona ini, pariwisata di Maldives terguncang. Mereka telah menutup perbatasan dan membatalkan seluruh penerbangan.

Pada awal April, New York Times melaporkan bahwa ada pasangan yang sedang berbulan madu terjebak di sana.

“Tidak ada tempat untuk pergi. Pasangan itu seperti penguasa sekaligus tawanan dari pulau itu. Mereka tidur, snorkeling, bersantai di tepi kolam renang, dan mengulangi (kegiatan itu) lagi,” tulis New York Times.

“Semua orang mengatakan mereka ingin terjebak di pulau tropis, lihat saja sampai kamu benar-benar terjebak. Itu hanya terdengar bagus karena kamu tau kamu dapat pergi,” ungkap salah satu turis, Olivia De Freitas.

Editor: PARNA
Sumber: detiktravel