KENDARI – Rencana kedatangan 500 TKA China di perusahaan PT VDNI dan PT OSS yang beroperasi di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, mendapat penolakan tegas. Kali ini penolakan diungkapkan oleh Ketua DPRD Konawe, Ardin dan Bupati Konawe, Kerry Syaiful.
Ardin mengungkapkan, anggota dewan saat ini mengikuti apa yang menjadi arahan dari bupati. Sejak awal kedatangan 49 TKA di VDNI juga sudah mendapat penolakan.

“Kita ikut arahan bupati, penolakan terhadap TKA juga ini untuk kebaikan warga,” kata Ardin kepada wartawan, Sabtu (2/5/2020).

Alasan lain yang menegaskan penolakan yakni banyaknya tenaga kerja lokal yang harus dirumahkan di tengah pandemi. Namun TKA malah diterima.

“Ini kan aneh, tenaga lokal kita dirumahkan tapi kita mau datangkan ratusan TKA,” imbuhnya.

Bupati Konawe Kerry Syaiful juga menyayangkan jika TKA itu harus didatangkan. Padahal saat kedatangan 49 TKA yang lalu juga mendapat banyak kecaman.

“Kita juga bingung ini, kasian warga Konawe jika 500 TKA itu datang, kita kan tidak tahu corona ini bisa terjadi dengan siapa saja. Tenaga kerja kita juga masih banyak, kenapa harus datangkan dari luar,” pungkasnya.

Editor: PARNA
Sumber: detiknews