JAKARTA

Klorokuin fosfat sempat disebut dapat mengatasi virus corona COVID-19. Obat tersebut selama ini dikenal sebagai obat malaria.

Namun menurut dr Dyah Agustina Waluyo, Sekretaris Satgas Virus Corona COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), hingga saat ini belum terdapat obat yang spesifik untuk mengobati virus ini termasuk klorokuin.

“Belum ada obat khusus untuk virus ini. Semuanya diobati sesuai gejala. Demam diberi obat demam, pilek batuk diberi obat pilek batuk, kalau dia sampai gagal napas ya tentu pakai ventilator,” ungkap dr Dyah di Sekretariat PB IDI, Jakarta, Senin (16/3/2020).

Tidak semua kasus positif corona menurutnya gawat, dan 80 sampai 90 persen kasus positif virus ini dinyatakan ringan. Isolasi di rumah adalah faktor penting untuk mencegah penyebarannya.

“Karena dia ringan, yang lebih berperan yaitu tadi isolasi di rumah. Pada saat bersama-sama sepakat senyap di rumah 14 hari di rumah kecuali petugas medis, (dengan begitu) tidak akan melonjak banyak,” pungkasnya.

Editor: PARNA
Sumber: detikhealth