JENEWA

Dengan semakin meluasnya pandemi virus Corona, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terus menyerukan kepada negara-negara di dunia untuk mengambil ‘pendekatan komprehensif’ dalam memerangi virus tersebut. Seruan ini disampaikan saat jumlah total kasus virus Corona secara global melampaui 136 ribu kasus.

“Pesan kami kepada negara-negara adalah: Anda harus mengambil pendekatan komprehensif,” ucap Direktur Jenderal (Dirjen) WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam konferensi pers virtual seperti dilansir AFP, Sabtu (14/3/2020).

Tedros menyebut bahwa langkah-langkah untuk meningkatkan jarak sosial (social distancing) seperti membatalkan acara-acara olahraga, mungkin membantu mengurangi penularan virus Corona. Namun semua tindakan yang mungkin dilakukan untuk memperlambat atau mencegah penularan, harus dijalankan.

“Bukan hanya melakukan pemeriksaan. Bukan hanya melakukan pelacakan kontak. Bukan hanya melakukan karantina. Bukan hanya melakukan social distancing. Lakukan semuanya,” tegasnya.

“Anda tidak bisa memerangi virus jika Anda tidak tahu di mana lokasinya. Cari, isolasi, periksa dan tangani setiap kasus, untuk memutus rantai penularan,” ujar Tedros.

Lebih lanjut, Tedros menyatakan bahwa langkah-langkah agresif dalam memerangi virus Corona yang dilakukan oleh beberapa negara bisa menjadi contoh nyata. Dia juga menyebut bahwa jika penularan tidak bisa dihentikan, setidaknya bisa diperlambat untuk menyelamatkan banyak nyawa.

“Setiap negara yang melihat pada pengalaman negara-negara lain dengan wabah besar dan berpikir ‘itu tidak akan terjadi pada kita’ jelas telah melakukan kesalahan fatal. Itu bisa terjadi pada negara manapun,” sebut Tedros.

“Pengalaman China, Republik Korea, Singapura dan negara lain jelas menunjukkan bahwa pemeriksaan dan pelacakan kontak yang agresif, dikombinasikan dengan langkah menjaga jarak secara sosial dan mobilisasi masyarakat, bisa mencegah penularan dan menyelamatkan nyawa,” jelasnya.

“Jepang juga menunjukkan bahwa pendekatan pemerintahan secara menyeluruh yang dipimpin Perdana Menteri (Shinzo) Abe sendiri, dengan didukung penyelidikan mendalam terhadap cluster-cluster (penularan), merupakan langkah kritis dalam mengurangi penularan,” imbuh Tedros.

Tedros menyampaikan seruan ini saat negara-negara di kawasan Eropa — yang disebutnya sebagai pusat pandemi virus Corona — telah mengambil langkah-langkah dramatis dalam upaya menghentikan penyebaran virus Corona, mulai dari meliburkan sekolah-sekolah, membatasi acara-acara publik hingga lockdown nasional.

Kepala Program Darurat WHO, Michael Ryan, secara terpisah menekankan bahwa langkah-langkah melarang digelarnya acara-acara publik ‘bukanlah obat mujarab’. Langkah menjaga jarak secara sosial atau ‘social distancing’ tidak langsung menghentikan penyebaran virus Corona, namun bisa menyelamatkan nyawa.

“Langkah-langkah social distancing tidak akan menghentikan pandemi ini,” ujar Ryan, sembari menambahkan bahwa langkah semacam itu bisa memberikan ‘dampak positif’.

Dia menekankan bahwa hal terpenting dalam memerangi virus Corona adalah bertindak. “Kesalahan terbesar adalah tidak bertindak. Kesalahan terbesar adalah dilumpuhkan oleh ketakutan akan kegagalan,” imbuhnya.

Data terbaru dari WHO, seperti dilansir CNN, menyebutkan jumlah korban meninggal akibat virus Corona secara global telah melampaui 5 ribu orang. Jumlah total kasus virus Corona kini melebihi 136 ribu kasus di sedikitnya 123 negara dan wilayah.

Editor: PARNA
Sumber: detiknews