Beberapa waktu tak terdengar kelanjutannya, proses pemilihan Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru ternyata tak berhenti. Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi telah mengantungi nama kandidatnya, namun belum diumumkan.

Hal itu disampaikan Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Salah satu nama yang mencuat adalah mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Tapi Luhut tak mengonfirmasi hal ini, meski tak juga membantahnya.

“Presiden sudah menunjuk. Sepanjang yang saya tahu begitu. Tapi nanti resmi diumumin Presiden,” kata Luhut saat dijumpai di Istana Kepresidenan, Jumat (28/2).

Waktu berjalan, tapi soal pengumuman nama Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru yang disebut Luhut itu, belum juga terlaksana. Soal nama-nama kandidat Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru, akhirnya meluncur dari mulut Jokowi sendiri. Ahok memang salah satunya, tapi bukan satu-satunya.

“Namanya kandidat memang banyak. Satu, Pak Bambang Brodjonegoro, dua Pak Ahok, tiga Pak Tumiyono, empat Pak Azwar Anas. Cukup,” kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/3).

Jokowi meninjau kilang PT TPPI, Ahok

Bambang Brodjonegoro saat ini menjabat Menteri Riset dan Teknologi. Saat gagasan pemindahan ibu kota negara ini muncul, dia adalah Menteri PPN/ Kepala Bappenas.

Tumiyana yang disebut Jokowi dengan Tumiyono, saat ini merupakan Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, BUMN sektor konstruksi. Sedang Abdullah Azwar Anas, politikus PKB yang saat ini masih menjabat Bupati Banyuwangi.

Lantas bagaimana Jokowi memilih salah seorang dari empat kandidat Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru itu?

Dari informasi yang diterima kumparan, Jokowi melibatkan tokoh dunia dalam penentuan kandidat terpilih. Mereka yang dilibatkan itu adalah Bos SoftBank asal Jepang, Masayoshi Son dan mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair.

Sebelumnya, Presiden Jokowi memang menunjuk mereka sebagai Dewan Pengarah Ibu Kota Baru. Termasuk di dalamnya, ada juga Putra Mahkota Uni Emirat Arab, Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ).

“Dewan Pengarah itu ada Syeikh Mohammed Zayed bin Al Nahyan, kedua Masayoshi Son dari SoftBank dan ketiga Tony Blair mantan Perdana Menteri Inggris,” bebernya di Istana Negara, Jakarta, Jumat (17/1).

Masayoshi dan Blair, memang belum lama ini kembali berkunjung ke Jakarta dan bertemu dengan Presiden Jokowi. Dari catatan kumparan, mereka datang ke Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Jumat 28 Februari 2020.

Kunjungan Tony Blair dan Masayoshi Son

Saat itu, Jokowi juga didampingi sejumlah menteri. Di antaranya Luhut Pandjaitan, Basuki Hadimuljono, Erick Thohir, dan Mensesneg Pratikno. Selanjutnya Jokowi dikabarkan memperkenalkan para kandidat Kepala Badan Ibu Kota Baru.

“Tapi dalam pertemuan itu, hanya tiga (orang) yang dipanggil Jokowi. Bambang Brodjonegoro, Tumiyana, dan Abdullah Azwar Anas,” ujar seorang sumber yang mengetahui pertemuan tersebut. “Ahok enggak ada,” lanjutnya.

Jokowi memperkenalkan Bambang Brodjonegoro sebagai mantan Menteri Keuangan, bankir, juga mantan Menteri PPN dan Kepala Bappenas. Tumiyana diperkenalkan sebagai profesional di bidang konstruksi dan properti, mantan dirut PT PP, dan sekarang sekarang menjabat Dirut Wika. Sementara Azwar Anas dikenalkan sebagai bupati di Banyuwangi yang sukses dan merupakan eksekutor yang hebat.

Usai perkenalan singkat tersebut, Blair dan Masayoshi mewawancarai ketiganya, layaknya sebuah audisi.

kumparan mengonfirmasi kabar soal audisi Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru ini, kepada dua orang di antara para kandidat tersebut. Seorang di antaranya tak merespons pertanyaan, sementara seorang lainnya menolak berkomentar.

“Aku belum bisa komentar Mas,” jawabnya singkat.

Editor: PARNA
Sumber: kumparan