Sebanyak enam orang WNI yang baru datang dari Singapura dinyatakan suspect virus corona. Mereka masuk ke wilayah Indonesia melalui Kota Batam pada Selasa (4/2).

Kabid Dokkes Polda Kepri Kombes Pol Muhammad Haris membenarkan kabar tersebut. Menurutnya dua orang dinyatakan negatif dari virus corona.

“Lagi membahas dan menunggu empat orang lagi. Yang dua orang sebelumnya semuanya negatif,” kata Haris saat dihubungi, Minggu (9/2).

Terkait masuknya enam WNI dari Singapura yang suspect virus corona pertama kali disampaikan oleh Kantor Imigrasi Batam. Mereka mendapat informasi dari Kementerian Kesehatan dan Otoritas Karantina Singapura.

Berdasarkan penelusuran Sistem Perlintasan Keimigrasian di Batam, diketahui dua dari enam orang tersebut telah masuk ke Indonesia melalui Pelabuhan Ferry Internasional Harbour Bay Kota Batam.

Berikut kumparan rangkum enam WNI yang diduga suspect virus corona dari Singapura:

virus corona di SIngapura

Enam WNI itu Merupakan Satu Keluarga

Haris mengatakan keenam orang yang menjadi suspect ini merupakan warga Tanjungpinang. Mereka merupakan satu keluarga.

“Yang empat dalam perjalanan ke rumah,” ucap Haris.

Haris menuturkan keenam orang tersebut sedang dalam pemeriksaan oleh tim KKP dan Dinkes Tanjungpinang.

“Ini diinvestigasi oleh Tim KKP langsung dan dokter dari Dinkes Kota Tanjungpinang dengan alat medisnya,” kata Haris.

Sosialisasi pencegahan virus corona di Apartemen Mediterania

 

Enam WNI Diobservasi di Tanjungpinang

Muhammad Haris menyebutkan, pihak terkait seperti KKP dan Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang bergerak cepat.

“Karena ada peringatan itu (notifikasi dari Singapura), baru dilakukan langkah-langkah seperti observasi,” ucap Haris.

Terkait kesehatan keenamnya, Haris mengatakan dalam kondisi sehat. “Intinya semuanya sehat, hanya diobservasi di rumah,” sebutnya.

Sosialisasi pencegahan virus corona di Apartemen Mediterania

 

Pemkot Tanjungpinag Minta Warga Tak Khawatir

Masuknya enam WNI yang diduga suspect virus corona langsung menjadi perhatian serius Pemkot Tanjungpinang. Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul mengadakan rapat bersama Kemenkes dan dinas terkait lainnya untuk mengambil langkah antisipatif.

Pemkot Tanjungpinang dan Provinsi Kepri sejak tanggal 8 Februari 2020, sudah mengetahui hal terkait warga Tanjungpinang yang datang dari Singapura dan diduga suspect virus corona tersebut.

“Kita sudah lakukan koordinasi dengan semua pihak, bahkan sudah melakukan investigasi atas laporan tersebut. Kami sudah mengambil langkah antisipasinya. Bahkan Pak Wali Kota Tanjungpinang memimpin langsung rapat bersama dengan Kemenkes yang datang dan Dinas terkait atas hal ini,” kata Kadinkes Kepri Tjetjep Yudiana saat dihubungi.

Tjetjep meminta warga Tanjungpinang dan Kepri agar tidak resah dengan masuknya enam WNI yang suspect virus corona. Sebab virus corona tidak akan menyebar dengan mudah, terkecuali ada kontak fisik.

“Masyarakat tidak perlu khawatir dan merasa ketakutan. Semua akan berjalan baik-baik saja. Sebab semua dalam pengawasan tim. Percayakan kepada kami dan kepada petugas kesehatan. Kami punya tim gerak cepat mengatasi bahaya penyakit ini,” ucapnya.

LIPSUS VIRUS CORONA- Ilustrasi Virus Corona

Kemenkes Pastikan Enam WNI itu Tidak Suspect Virus Corona

Kementerian Kesehatan angkat bicara soal enam WNI yang suspect virus corona dari Singapura. Sesditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Yurianto mengatakan, mereka bukanlah suspect.

Ia kemudian memberikan penjelasan terkait standar seorang bisa dikatakan suspect corona.

“6 orang tersebut bukan suspect. Protokol WHO menyatakan bahwa suspect tidak boleh melakukan perjalanan lintas negara,” kata Yurianto dalam keterangan tertulisnya.

Menurutnya, suspect adalah orang yang sakit. Saat ini Kemenkes masih menunggu hasil tes apakah mereka positif atau negatif corona. “Sehingga 6 orang tersebut tidak mungkin dalam status suspect,” ucap Yurianto.

Selain itu tim dari Kantor Kesehatan dan Pelabuhan serta Dinkes Tanjungpinang telah menemui 6 orang tersebut. Hasilnya, mereka tak menunjukkan gejala seperti orang yang suspect virus corona.

“Semua pelaku perjalanan yang disebut dalam laporan tersebut dapat ditemui, dianamnesis dan diperiksa. Hasil pemeriksaan tidak menunjukkan demam dan tidak sesak napas,” tuturnya.

Editor: PARNA
Sumber: kumparan