JAKARTA – Kementerian Kesehatan menyediakan pelayanan kesehatan jiwa di Pulau Natuna, Kepulauan Riau, selama 14 hari sejak 2 hingga 16 Februari 2020. Hal ini untuk menyambut kehadiran 250 warga negera Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, China, ke Natuna.

Kemenkes memutuskan akan melakukan proses karantina terhadap ratusan WNI yang baru dipulangkan dari Wuhan untuk mengantisipasi wabah virus corona.

Informasi tersebut tertuang dalam surat nomor KJ.01.02/1/259/2020 tentang permohonan fasilitasi tenaga kesehatan jiwa yang diteken Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Kemenkes Fidiansjah per 31 Januari 2020 yang salinannya diterima CNNIndonesia.com, Sabtu (1/2).

Dalam salinan tersebut Diretorat Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Kemenkes meminta Ketua PP Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI), Ketua Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Pusat, serta Ketua Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa Indonesia (IPKJI) menugaskan satu orang psikiater, tiga orang psikolog, serta satu orang perawat jiwa.

“Sehubungan dengan adanya pemulangan WNI dari Wuhan dan proses karantina yang akan dilaksanakan selanjutnya di Pulau Natuna, bersama ini kami mohon saudara dapat menugaskan satu orang psikiater, tiga orang psikolog, serta satu orang perawat jiwa,” demikian bunyi surat yang ditujukan ke Ketua PP-PDSKJI, Ketua IPK Pusat, serta Ketua IPKJI.

Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan TNI sudah menyiapkan sarana dan prasarana berupa tempat isolasi yang mendukung protokoler kesehatan untuk penjemputan WNI dari Hubei, China.

“Tempat isolasi yang jauh dari penduduk dan yang terbaik adalah wilayah Natuna. Natuna adalah pangkalan militer yang memiliki rumah sakit yang dikelola oleh tiga militer yakni Angkatan darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara,” kata Hadi.

Perawat Jiwa Dikirim ke Natuna Tangani 250 WNI dari Wuhan
Rencananya, WNI yang dijemput akan turun dari pesawat dan Tempat penampungan ini memiliki MCK dan dapur lapangan.

“Anggar ini memiliki jarak ke rumah penduduk kurang lebih 5-6 km dan ke dermaga 6 km, sehingga dari hasil penilaian memenuhi persyaratan protokoler kesehatan,” ucap Haadi.

Hadi juga menyatakan TNI bakal memantau pergerakan pesawat dari China hingga kembali ke Indonesia.

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia