JAKARTA – Chimera, hewan hasil campuran Babi dan Monyet baru saja lahir di China. Hal ini disebut-sebut menjadi spesies baru yang hadir untuk pertama kalinya di dunia.

Dikutip dari Newsweek, Chimera merupakan organisme yang terbuat dari sel-sel dua spesies berbeda secara genetik. Kata itu berasal dari mitologi Yunani, yaitu makhluk bernapas api yang terdiri dari spesies Singa, Kambing, dan Ular.

Para ilmuwan menyuntikkan sel induk Monyet ke dalam 4.000 embrio Babi yang telah dibuahi, lalu menanamkannya di induk Babi dan membiarkan kehamilan terus berlanjut.

Dari semua embrio ini, 10 anak babi lahir, dua di antaranya adalah Chimera Babi-Monyet. Sayangnya, kedua anak Babi hibrida itu mati dalam waktu satu pekan setelah dilahirkan.

“Ini adalah laporan pertama chimera babi-monyet jangka penuh,” ujar Tang Hai, salah satu penulis penelitian seperti dikutip Newsweek.

Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa chimera memiliki sel-sel monyet di berbagai organ, termasuk jantung, hati, limpa, paru-paru, dan kulit. Hal ini berada pada tingkat yang sangat rendah dengan rasio sel Monyet berbanding Babi yakni 0,001-0,0001 di antara jaringan yang berbeda. Sel-sel monyet tidak ditemukan di testis dan ovarium.

Dalam kaitan genetika, chimera diharapkan bisa menghasilkan organ manusia yang tumbuh di dalam hewan, kemudian dapat ditransplantasi.

Kekurangan organ untuk transplantasi adalah masalah yang dihadapi negara-negara di seluruh dunia. Menurut United Network for Organ Sharing (UNOS), saat ini ada lebih dari 113 ribu orang dalam daftar tunggu untuk transplantasi di Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari New Scientist, kematian pada kedua Chimera itu masih belum diketahui alasannya. Namun para peneliti menduga kematian terkait dengan prosedur fertilisasi in vitro (IVF) dari injeksi DNA monyet. Ilmuwan lain dalam laporan 2019 dalam jurnal Theriogenology juga menemukan bahwa IVF tidak konsisten bekerja pada babi.

Dikutip dari Livescience, Pada 2017, para ilmuwan menciptakan chimera Babi-Manusia yang hanya menumbuhkan satu sel manusia untuk setiap 100 ribu sel babi. Embrio interspesies hanya diperbolehkan berkembang selama satu bulan karena alasan etika, termasuk kekhawatiran bahwa sel manusia mungkin tumbuh di otak Chimera dan memberikan kesadaran seperti manusia pada hewan.

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia