JAKARTA – Sarapan mungkin bagi sebagian besar orang hanya makan pagi saja. Tapi siapa sangka, sarapan bisa menjadi motif pembunuhan yang keji dan tentu saja tragis.

Tak hanya sekedar untuk mengisi energi di pagi hari, tapi sarapan dijadikan sebagai taruhan untuk membunuh seseorang tanpa alasan yang jelas. Seperti kasus pembunuhan yang dilakukan oleh remaja bernama Joshua Davies, asal Inggris.

Ia nekat membunuh mantan kekasihnya sendiri, hanya untuk memenangkan taruhan sarapan gratis yang dibuat oleh Davies dan teman-temannya. Pembunuhan ini terjadi cukup lama, sekitar tahun 2010. Di tahun 2018 lalu, akhirnya Davies mengakui perbuatannya.

Ia mengaku bahwa ia telah membunuh mantan kekasihnya yang bernama Rebecca Aylward, dengan cara yang kejam demi sarapan gratis.

Pada tahun 2010 lalu, media Inggris digemparkan dengan kasus pembunuhan yang terjadi di South Wales. Saat itu ada seorang remaja berusia 16 tahun yang, dituduh membunuh mantan kekasihnya sendiri, hanya karena taruhan dengan teman-temannya.

Sang mantan kekasih bernama Rebecca Aylward waktu itu masih berusia 15 tahun. Rebecca harus kehilangan nyawanya, setelah Davies membunuh

Rebecca dengan batu yang ada di dalam hutan di sekitar Bridgend.

Rebecca kehilangan banyak darah dari batu yang dihantam ke kepala dan tubuhnya. Kasus pembunuhan ini berlangsung cukup lama dan alot, Davies sempat menyangkal tuduhan pembunuhan ini.
Entah apa yang ada di dalam pikiran Davies saat itu. Ketika ia bertaruh dengan teman-temannya. Taruhan ini mungkin terdengar seperti candaan, dan iseng-iseng semata, namun ternyata karena taruhan ini, berujung dengan kematian tragis.

Davies dikabarkan mendapatkan tantangan dari teman-temannya untuk membunuh Rebecca, yang saat itu sudah berstatus sebagai mantan kekasihnya. Jika Davies, berani dan berhasil membunuh Rebecca, maka teman-temannya ini akan memberikan imbalan untuk Davies.

Tapi imbalannya ini hanya berupa sarapan gratis saja. Di mana Davies dua hari sebelum membunuh Rebecca di dalam hutan, mengaku mengirimkan pesan ke teman-temannya, yang intinya menagih mereka untuk membelikan makanan dan sarapan gratis yang diinginkan Davies.
Davies sering bertaruh dengan teman-temannya, kali itu ia yang ditantang untuk membunuh mantan kekasihnya demi bisa sarapan gratis. Beberapa hari sebelum pembunuhan, dikabarkan Davies mengajak dan merayu Rebecca untuk pergi ke dalam hutan.

Untuk menutupi jejak pembunuhannya, sebelum pergi dengan Rebecca ia sudah memerintahkan gadis malang itu, untuk menutup mulutnya dan tidak memberi tahu siapa-siapa bahwa mereka akan pergi ke hutan. Dengan pikiran bahwa nantinya, ia tak akan menjadi tersangka pembunuhan.

Untungnya, Rebecca sempat memberi tahu sang ibu ia sedang sedang pergi dengan Davies. Akhirnya di dalam hutan, Davies menghabisi nyawa Rebecca dengan menghantamkan batu ke kepalanya selama berkali-kali, dan meninggalkan Rebecca sendirian di hutan.


Mirip seperti remaja lainnya, Davies dan teman-temannya punya banyak singkatan dan kode untuk membicarakan sesuatu. Sehingga membuat pihak polisi sempat dibuat bingung dengan pembicaraan Davies dan teman-temannya di aplikasi chat.

Bahkan pihak polisi sempat menyewa ahli bahasa untuk memberikan terjemahan, dari kata-kata yang ada di dalam sana. Setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata Davis usai membunuh korbannya, sempat menuliskan status di akun Facebook miliknya.

“Saya sangat menyukai dan menikmati hari yang cerah, dan menu sarapan yang enak,” tulis Davies, sebagai bentuk perayaan karena telah memenangkan taruhan dengan teman-temannya, dan berhasil mendapatkan sarapan gratis.
Setelah menikmati sarapan gratis, dari hasil taruhan membunuh mantan kekasihnya sendiri, yang tidak bersalah dan tidak mengetahui apa-apa. Akhirnya Davies diamankan pihak kepolisian, ibu dari Rebecca yakin baha Davies lah yang membunuh putrinya.

Setelah sekian lama, akhirnya di tahun 2018, Davies untuk pertama kalinya mengaku bahwa dia memang membunuh Rebecca dengan batu dan meninggalkan mayatnya di dalam hutan. Dalam pembelaannya, Davies mengatakan bahwa itu semua awalnya hanya bercandaan saja.

Davies yang saat itu ditangkap saat usianya masih 16 tahun, akhirnya dijatuhkan hukuman mati, dengan minimal waktu kurungan penjara 14 tahun. Karena terbukti melakukan tindak pembunuhan berencana, yang dengan sengaja menghilangkan nyawa seseorang.

Editor: PARNA
Sumber: detikfood