JAKARTA – Ciputra meninggal dunia pada usia ke-88. Pendiri Ciputra Group itu menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 01.05 waktu Singapura, Rabu (27/11).

Sepanjang karier dan bisnisnya,
Bahkan, Forbes mendapuk Ciputra sebagai orang terkaya ke-27 di Indonesia. Kekayaan bersihnya diperkirakan menyentuh US$1,3 miliar setara Rp18,2 triliun (kurs Rp14 ribu per dolar AS).

Namun, sebelum membesarkan nama Ciputra Group, ia sempat mengawali karier di Jaya Group, perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI. Ia membesarkan Jaya Group hingga usia sepuh, yaitu 65 tahun.

Ciputra lah tokoh dibalik pembangunan Ancol sebagai taman rekreasi. Ide mendirikan taman rekreasi itu disampaikan Ciputra kepada Gubernur DKI kala itu, Ali Sadikin. Ia dinilai sebagai seorang visioner yang mampu melihat potensi kawasan.

“Jadikan Ancol setaraf dengan Disneyland-nya Amerika,” tutur Ali Sadikin kepada Ciputra dalam Ciputra Quantum Leap, dikutip dari historia.id.

Pada kenyataannya, saat pembangunan Dunia Fantasi, Ancol tak meniru Disneyland. “Ancol justru mengembangkan fantasi dan kreasinya sendiri ala Indonesia,” katanya.

Hingga kepemimpinan Ciputra di Jaya Group berakhir, Ciputra membangun Metropolitan Group bersama rekan-rekannya. Ia dan rekan-rekannya membangun perumahan mewah Pondok Indah dan Kota Mandiri Bumi Serpong Damai.

Masih tak puas, Ciputra pun lanjut mendirikan grup perusahaan keluarga, sebelum terkena pukulan krisis ekonomi pada 1997 silam. Usaha yang dipimpinnya terseok-seok. Tidak cuma itu, dua unit usaha jasa keuangan Ciputra, yaitu Bank Ciputra dan Asuransi Jiwa Ciputra Allstate yang didirikannya pun ditutup pemerintah.

Tapi, Ciputra berhasil membangkitkan usahanya. Ia kembali mengibarkan bendera bisnis Ciputra Group, yang ekspansinya terdengar sampai ke luar Indonesia. Lewat Ciputra Group, banyak proyek pembangunan properti dibangun.

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia