Jakarta – Lem Aibon yang masuk dalam daftar belanja anggaran DKI Jakarta menjadi perbincangan. Pasalnya, ada usulan anggaran senilai Rp 82,8 miliar untuk pembelian lem merek Aica Aibon.

Anggaran sebesar itu dibongkar oleh Anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana. Dalam akun Twiter-nya, William merasa heran anggaran untuk lem Aibon bisa sampai miliaran rupiah.

“Ditemukan anggaran aneh pembelian lem aibon Rp 82 milliar lebih oleh Dinas Pendidikan. Ternyata Dinas Pendidikan mensuplai 2 kaleng lem Aibon per murid setiap bulannya. Buat apa?” kata William melalui cuitan melalui akun Twitter miliknya.

Sebenarnya, dari mana asal lem Aica Aibon tersebut?

Dikutip dari situs resmi Aica Indonesia, lem Aibon merupakan produk yang berasal dari Jepang dan dibuat sejak tahun 1974. Di Jepang, nama produsen Aica Aibon adalah Aica Kogyo. Sedangkan, lem Aibon di Indonesia diproduksi oleh PT Aica Indonesia.

Lem Aibon yang sudah eksis selama 35 tahun di Indonesia juga telah menembus pasar di berbagai negara di benua Asia, di antaranya adalah China, Korea, Taiwan, Malaysia, dan Singapura.

Nama Aica Aibon dan penampilannya yang kuning pucat telah menjadi identik di seluruh negara yang menjual produk lem multiguna tersebut.

Lem Aibon adalah perekat multiguna yang terbuat dari karet sintetis dan pelarut organik. Aica Aibon tersedia dalam toluena dan non toluena, cat dan semprotan. Aica Aibon merupakan lem dengan daya rekat yang tinggi, sehingga hampir semua bahan termasuk kayu, kain, karet, baja, dan HPL (High pressure Laminated) dapat direkatkan dengan Aica Aibon.

 

Editor: PAR

Sumber: detikfinance