Jakarta – Di era digital saat ini kita tidak bisa terlepas dari media sosial. Sudah tak asing memang bahwa media sosial dapat menimbulkan adiksi atau kecanduan. Bahkan, baru-baru ini dokter menyebutkan adiksi tersebut mirip dengan adiksi pornografi dan narkoba.

dr Agung Frijanto SpKJ, sekretaris PP PDSKJI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia), mengatakan bahwa adiksi media sosial sedang menjadi perhatian para dokter kesehatan jiwa. Adiksi pada sosmed ini dikatakan memiliki gejala mirip dengan adiksi narkoba dan pornografi karena sama-sama menyerang sistem otak.

“Jadi adiksi pada sosmed sama dengan adiksi pornografi dan narkoba. Karena yang disasar adalah reward system, jadi kita merasa nyaman berulang-ulang,” jelas dr Agung.

 

 

Menurut dr Agung gejala adiksinya yaitu berupa berkurangnya kualitas hidup yang baik, perilaku mulai menentang lingkungan, setiap hari berorientasi pada pemenuhan keinginan ketergantungan, dan jika seseorang mencoba untuk menghentikannya, orang dengan adiksi bisa teriak-teriak dan marah. dr Agung mengatakan pengendalian adiksi media sosial ini sudah masuk dalam program kesehatan jiwa di era milenial.

dr Agung juga menyampaikan bahwa jika seseorang sudah masuk dalam kategori ketergantungan, maka pengobatan yang dapat dilakukan bersifat kuratif serta mencegah kekambuhan atau relaps. Hal ini dapat dilakukan dengan cara berobat ke pelayanan kesehatan seperti psikiater adiksi. Treatment yang dilakukan biasanya berupa terapi perilaku, edukasi, dan pembatasan penggunaan.

Editor: PAR
Sumber: detikhealth