Perusahaan produsen komputer HP dikabarkan akan melakukan pemangkasan karyawan. Setidaknya, perusahaan berencana akan mengurangi hingga 16 persen dari total karyawannya guna melakukan restrukturisasi dan memangkas biaya.
Saat ini, perusahaan memiliki sekitar 55.000 karyawan di seluruh dunia pada 31 Oktober 2018. Itu artinya, akan ada sekitar 7.000 hingga 9.000 karyawan yang tidak lagi dipekerjakan oleh raksasa teknologi Amerika Serikat itu.
Pemangkasan dilakukan melalui sistem kombinasi pemutusan hubungan kerja dan pensiun dini secara sukarela. Dengan pemangkasan ini, HP menargetkan perusahaan bisa menghemat penjualan kotor hingga sekitar 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 14 triliunan pada akhir tahun fiskal 2022 mendatang.
Perusahaan juga berharap bisa memberikan pemegang saham setidaknya 75 persen dari yang mereka tanam lewat 10 persen peningkatan deviden dan pembelian saham kembali
Untuk restrukturisasinya sendiri, HP memperkirakan bakal mengeluarkan biaya keseluruhan sekitar 100 juta dolar AS atau setara Rp 14 triliun. Restruktusisasi akan direalisasikan bersamaan pelaporan pendapatan kuartal keempat.
“Kami mengambil tindakan ini dengan berani dan yakin sebagai langkah menuju babak selanjutnya,” kata Enrique Lores, CEO baru HP.
“Kami melihat peluang yang signifikan untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham dan kami akan mencapainya dengan memajukan kepemimpinan, meleburkan industri dan secara agresif mengubah cara kerja,” kata kata Enrique Lores, CEO baru HP.
Lores akan mengambil alih posisi CEO HP pada 1 November 2019 nanti dari Dion Weisler. HP, yang berbasis di California, menyebut bahwa dewan direksi menyetujui tambahan pembelian kembali saham senilai USD 5 miliar.
Editor: PAR
Sumber: kumparan