Sejumlah massa terlibat bentrok dengan petugas kepolisian saat unjuk rasa di depan DPR, Jakarta, Senin (30/8/2019). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Kericuhan terjadi saat gabungan mahasiswa dan buruh berdemonstrasi di depan DPR, Senayan, Jakarta. Padahal, demonstrasi yang berjalan sejak Senin (30/9) siang, berlangsung kondusif. Diduga rusuh bermula dari sekelompok massa tidak dikenal yang memprovokasi aparat.
Dari pantauan kumparan, massa yang merusuh ini memang sudah coba memicu keributan sejak datang ke lokasi. Kebanyakan dari mereka masih berusia remaja dan tidak mengenakan seragam atau atribut khusus.
Saat mahasiswa dan buruh mengambil posisi agak jauh dari pembatas jalan yang dibuat polisi. Kelompok yang tidak jelas asalnya ini malah berdiri dekat pembatas. Bahkan beberapa dari mereka terlihat berusaha merusak kawat pembatas.
Polisi pun menyadari keberadaan massa yang misterius itu. “Kamis sudah tahu massa yang di depan ini bukan massa dari KASBI (serikat buruh) dan Universitas Atma Jaya,” kata Kabagops Polres Jakarta Pusat, AKBP Dedi Supriyadi di depan Gedung DPR, Senin (30/9).
Puncak terlihat jelang sore hari. Sekelompok oknum demonstran yang bukan mahasiswa atau buruh ini melempari polisi, tindakan itu dibalas dengan lemparan gas air mata. Saat keadaan memanas, sekitar 16.30 WIB mahasiswa dan buruh mulai meninggalkan lokasi.
Semakin petang situasi makin panas. Kala itu mahasiswa yang berdemonstrasi mengenakan almamater tidak terlihat lagi di sekitar Gedung DPR. Sedangkan massa yang merusuh ini mulai menyebar.
Saat massa itu tersebar karena didorong polisi mereka tampak semakin tidak terkendali. Sejumlah barang dibakar di jalan. Bahkan ada sejumlah kendaraan yang dibakar.
Jelang kerusuhan mereda, satu unit mobil terparkir di depan Polsek Tanah Abang dibakar massa. Pemadam kebakaran sampai harus dikawal TNI untuk memadamkannya.
Kerusuhan baru mereda jelang tengah malam. Informasi dari Polda Metro Jaya, ada beberapa orang yang ditangkap dalam kericuhan tersebut.
Editor: PAR
Sumber: kumparan