JAKARTA, POJOK BATAM.ID – Mantan aktivis 1998 Hari Purwanto menyayangkan sikap Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia menolak tawaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk berdialog. Menurut dia, mahasiswahendaknya memanfaatkan ajakan tersebut untuk menyampaikan langsung tuntutannya kepada Jokowi.

“Sebetulnya ketika Presiden Jokowi mengajak berdialog, semestinya saran saya kepada adik-adik langsung konsolidasi dan menyambut ajakan tersebut,” katanya, Sabtu (28/9).

Sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh Indonesia menolak bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (27/9). Mereka meminta pertemuan dengan Jokowi dilakukan secara terbuka agar bisa disaksikan masyarakat.

Menurut Hari, mahasiswa seharusnya tak perlu khawatir dengan pertemuan tersebut lantaran keterbukaan informasi di era demokrasi saat ini terjamin. Ia meyakini media juga akan berperan dalam mengawal dialog tersebut. Kondisi ini berbeda dengan era 1998 dimana aktivis harus sembunyi-sembunyi dalam berkonsolidasi.

“Sekarang era keterbukaan kenapa harus khawatir komunikasi dengan pemerintah, eksekutif, dan yudikatif,” tuturnya.

Menanggapi hal tersebut, Perwakilan BEM Jakarta Andi Prayoga menyatakan Jokowi tak perlu lagi melangsungkan negosiasi dengan mahasiswa. Alasannya, mahasiwa di seluruh Indonesia sudah bergerak dengan tuntan yang sama, yaitu menolak RUU kontroversial. Itu berarti, seluruh mahasiwa di Indonesia sudah merasakan keresahan, sehingga menurut dia Jokowi perlu merespons keresahan itu. (ulf/eks)

Editor: PAR
Sumber: CNNIndonesia