262 Nelayan Korea Utara Ditahan RusiaIlustrasi — Kapal nelayan Korut yang ditahan Rusia dalam insiden 17 September lalu (Federal Security Service/Handout via REUTERS)
POJOK BATAM.ID Moskow – Otoritas Rusia menahan lebih dari 260 nelayan Korea Utara (Korut) di wilayah pantai Timur Jauh. Ratusan nelayan Korut itu ditangkap karena dianggap melanggar wilayah perairan Rusia.

Seperti dilansir AFP dan Reuters, Jumat (27/9/2019), Dinas keamanan Rusia, FSB, menyatakan pihaknya mencegat tiga kapal pencari ikan Korut, jenis kapal layar, dan lima perahu motor dengan 262 warga Korea Utara di atasnya.

Disebutkan FSB bahwa para nelayan asal Korut itu tidak melakukan perlawanan saat ditangkap. Kapal-kapal itu beserta 262 nelayan Korut dibawa ke pelabuhan Nakhodka di Timur Jauh, Rusia.


Laporan kantor berita Rusia, Interfax, menyebut kapal-kapal berbendera Korut itu telah memasuki perairan Zona Eksklusif Ekonomi (ZEE) Rusia saat dicegat. Interfax juga menyebut bahwa penjaga perbatasan menyita 30 ribu ekor cumi-cumi dan perlengkapan mencari ikan yang ilegal.

Penahanan massal semacam ini merupakan insiden kedua dalam sebulan terakhir. Diketahui pekan lalu, otoritas Rusia menahan lebih dari 160 nelayan Korut yang berlayar di dekat perairan Jepang.

Dalam insiden pekan lalu, dua kapal pencari ikan dan 11 perahu motor yang membawa 161 nelayan Korut ditahan Rusia. FSB menyebut tiga petugas patroli pantai Rusia mengalami luka-luka dalam bentrokan dengan sebuah kapal pencari ikan asal Korut, yang disebut Rusia telah melakukan ‘serangan bersenjata’.

Kapal patroli, pesawat dan pasukan khusus dikerahkan untuk mengamankan kapal-kapal Korut tersebut. Terkait insiden tersebut, FSB mengakui bahwa salah satu nelayan Korut yang luka-luka, akhirnya meninggal dunia. Usai insiden tersebut, otoritas Rusia memanggil diplomat Korut untuk menyampaikan ‘kekhawatiran serius’.
(nvc/ita)

Editor: PAR
Sumber: detikNews