Calon siswa beserta orang tuanya yang korban zonasi aksi di depan kantor Walikota

POJOK BATAM.ID – Puluhan calon siswa korban zonasi yang gagal masuk ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 14 Batam menggelar aksi di depan kantor DPRD Kota Batam dan kantor Walikota Batam, Jumat (12/7/2019).

Aksi itu juga diikuti oleh para orang tuanya. Mereka itu adalah warga Kelurahan Tanjung Sengkuang, Kecamatan Batu Ampar.

Dalam aksi itu, para calon siswa membawa piagam penghargaan yang mereka dapatkan semasa duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) kemudian juga membawa sebuah spanduk panjang.

“Kami korban sistem zonasi pendidikan, kami siswa dan siswi pintar di sekolah, kami tidak butuh piagam dan sertifikat, kami butuh bersekolah, kami butuh kartu Indonesia Pintar (KIP). Mana engkau Pemerintah…” tulisan spanduk yang mereka bawa itu.

Marsita, salah seorang calon siswa yang korban zonasi itu mengatakan bahwa dia bersama puluhan kawan-kawannya itu membutuhkan sekolah dan dia tidak ingin gara-gara sistem zonasi tidak bisa melanjutkan pendidikannya.

“Pak kami butuh sekolah pak, kami butuh pendidikan, bapak keluarlah, bantu kami agar bisa masuk sekolah,” ujar alumni SMPN 45 Batam itu.

Lanjutnya, bagaimanapun dia beserta teman-teamnnya itu akan tetap berjuang agar bisa masuk ke sekolah negeri dan tidak mau untuk masuk sekolah swasta.

“Kami kalau ada uang tidak apa-apa masuk sekolah swasta, tapi orang tua kami susah pak, gak ada uang buat bayar sekolah,” ungkapnya.

Salah seorang orang tua murid yang mendampingi anaknya dalam aksi itu mengatakan, pokoknya anak kami harus diterima di SMPN 14 Batam, kami tidak mau anak kami dialihkan ke SMA lainnya, sebab kami adalah warga Tanjung Sengkuang dan SMA 14 itu berada disitu.

Oleh karena itu dia meminta semua calon siswa yang datang dalam aksi itu agar diterima di SMA itu semunaya dan dia mereka tidak mau lagi pakai zonasi.

“Tolong besok kami yang hadir ini diterima dan di prioritaskan dulu. Jangan nanti pada tahap ke 3 yang diterima adalah orang lain pula, kami yang datang ini sudah sepakat semua anak kami harus diterima,” cetusnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Batam, Hendri Arulan yang menyambut kedatangan masa aksi itu di kantor Walikota Batam, dia mengatakan bahwa sesuai arahan dari Gubernur Kepri, Nurdin Basirun beberapa waktu lalu dalam pertemuan di lapangan Engku Putri Batam Centre yang juga dihadiri oleh Dinas Pendidikan Provinsi Kepri bahwa pemerintah Provinsi Kepri akan berusaha menampung semua calon siswa yang akan masuk ke sekolah negeri.

Itu adalah komitmen dari Gubernur Kepri, tekait calon siswa di SMAN 14 Batam itu bahwa penerimaan calon siswa itu baru tahap satu dan tahap dua. Dimana tahap dua itu adalah penerimaan untuk memenuhi kuota yang belum terisi dilima persen perpindahan orang tua calon siswa dan lima belas persen di prestasi.

“Pada senin mendantang akan kembali dibuka PPDB tahap ketiga. Dimana pada tahap ketiga itu nantinya adalah untuk pendaftaran calon siswa baru yang masih belum diterima yang ingin masuk sekolah negeri,” jelas Hendri.

Lanjutnya, sebagaimana disampaikan oleh Gubernur beberapa waktu lalu masing-masing sekolah SMA atau SMK negeri jika masih banyak calon siswa yang belum diterima maka sekolah harus menerimanya dengan cara rombongan belajarnya (Rombel) ditambah menjadi dua.

“Kalau satu rombel itu 40 orang dan dibuka untuk 2 rombel maka totalnya adalah 80 orang. Nah jika yang datang mengadu ke kantor Walikota hari ini 70 an maka secara otomatis semuanya bisa diterima,” ucapnya.

Namun dalam hal ini kita minta kepada calon siswa dan para orang tua diharapkan untuk bersabar dan mengikuti regulasi yang dibuat oleh Disdik Provinsi Kepri, yakni harus daftar ulang dan harus verifikasi lagi.

Yang belum diterima itu harus mengikuti tahapan yang ada, harus mendaftar ulang lagi pada tahap ke 3, yaitu pada senin besok. Bapak dan ibuk silahkan daftar ulang lagi anak-anaknya dengan sesuai aturan yang ada.

Kalau pada tahap ke 3 nanti masih ada anak-anak yang belum diterima maka akan dibuka lagi tahap ke empat.

“Jadi intinya jangan kuatir anak-anak bapak dan ibu untuk tidak diterima, semuanya akan diterima yang penting ikuti saja alurnya dulu. Bapak dan ibu jangan ragu saya akan terus komunikasi dengan Kadisdis Provinsi, karena untuk SMA dan SMK adalah wewenang Provinsi,” bebernya. (Cw64)

Sumber:Haluankepri.com