Jakarta – Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Kepulauan Riau akan menggelar kegiatan bertajuk ‘Kepri Magnificent Crossborder’ di Batam dan Tanjung Pinang. Kegiatan ini bakal diikuti 150 travel agent dari Singapura, Malaysia dan Indonesia.

Ketua ASPPI Kepulauan Riau, Irwandi Azwar mengatakan kegiatan yang akan dilaksanakan pada 2-5 April ini merupakan upaya untuk memperkenalkan potensi wisata Kepulauan Riau, khususnya Kota Batam. Kegiatan ini meliputi jamuan makan malam dengan sajian kuliner Kepri, dan atraksi seni serta budaya setempat.

“Ini merupakan sebuah kegiatan yang dilatarbelakangi oleh keinginan untuk memajukan pariwisata Indonesia, sejalan dengan visi dan misi Kepulauan Riau. Kegiatan akan dikemas menarik dengan mengundang para pelaku pariwisata seluruh Indonesia dan Asia. Mereka akan memperkenalkan potensi wisata, produk dan pikiran, serta ide-ide kreatif untuk satu tujuan, yaitu memajukan pariwisata Kepulauan Riau,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (1/4/2019).

ASPPI merupakan organisasi profesional pariwisata terbesar yang bergerak secara individu di Indonesia. Organisasi ini dideklarasikan di Bali pada tahun 2008 dan merupakan organisasi yang resmi terdaftar, serta memiliki perwakilan di setiap provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani mengatakan Kepri Magnificent Crossborder kali ini mengangkat isu ‘Segitiga Wisata Travel Mart’. Tujuannya adalah untuk meningkatkan peluang sektor pariwisata antara Indonesia, Singapura dan Malaysia. Tidak hanya dari 3 negara ini saja, tapi seluruh negara ASEAN juga memiliki potensi yang sama.

“Dari kegiatan ini, diharapkan dapat membentuk hubungan yang kuat antara pembeli dan penjual. Atau saling bekerja sama dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di antara negara-negara tersebut. Integrasi pariwisata dan kekompakan ini tentu dapat berkontribusi dalam perekonomian global yang telah disepakati oleh para pemimpin ASEAN, yakni Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC),” bebernya.

Asdep Bidang Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati pun menyatakan Pulau Batam terletak di dalam kelompok inti sentral dari Kepulauan Riau. Batam juga menjadi strategis hubungan antara Indonesia, Singapura dan Malaysia, serta menjadi pusat pariwisata selama bertahun-tahun.

“Batam adalah kota dengan pertumbuhan yang tercepat di Indonesia dalam multibudaya dan multiagama. Batam sekaligus menjadi titik temu bagi transportasi udara dan laut yang patut diandalkan dan diperhitungkan,” ungkapnya.

Di samping itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Batam Ardiwinata berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak yang efektif untuk mempromosikan pasar wisata antara hotel, agen perjalanan wisata, dan objek wisata dari ketiga negara.

Menteri Pariwisata Arief Yahya pun menuturkan bahwa crossborder tourism menjadi salah satu program unggulan yang akan terus digerakkan sepanjang tahun 2019 ini. Karenanya, ia akan selalu mendukung segala bentuk kegiatan yang ada hubungannya dengan wisata perbatasan, baik di Kepulauan Riau maupun perbatasan lain yang memiliki potensi mendatangkan wisman.

“Selain Batam (Kepulauan Riau), daerah lain yang diprediksi mampu mendongkrak kunjungan turis mancanegara adalah Atambua, NTT, yang berbatasan dengan Timor Leste. Termasuk Entikong, Kalimantan Barat. Kita juga mengapresiasi inisiatif ASPPI untuk menggelar kegiatan Kepri Magnificent Crossborder tersebut,” jelasnya.

Sumber: Detik.com
Editor: Robert