Jakarta – Riset yang dilakukan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) menunjukkan bahwa rata-rata penghasilan pengemudi atau driver ojek online (ojol) di atas upah minimum kota/kabupaten (UMK).

Penghasilan mereka pun mengalami kenaikan dibandingkan sebelum bekerja sebagai driver ojol. Namun akhir-akhir ini ramai dibahas permintaan kenaikan tarif oleh pengemudi ojol. Apa penyebabnya?

Berdasarkan hasil riset yang dipaparkan Wakil Kepala Lembaga Demografi FEB UI Paksi C.K Walandouw, penghasilan driver ojol memang tercatat naik 45% dibandingkan sebelumnya. Namun di sisi lain pengeluaran mereka juga meningkat 25%

“Kalau dari kami, dari dampak ekonomi bahwa semua penghasilan harus ada pengeluarannya, karena kesejahteraan kan dari pengeluaran, mereka bisa lebih banyak beli sembako, lalu sekolah anak dan lain-lain,” katanya di Jakarta, Kamis (21/3/2019).

Meskipun pengeluaran mereka nilainya tak melebihi dari penghasilannya namun sebagian sisanya ada yang dialokasikan untuk tabungan.

“Walaupun memang pengeluarannya nggak sebanyak penghasilannya ya, mungkin mereka nabung yang kita tahu,” sebutnya.

Jika mengacu penghasilan mereka yang di atas UMK, semestinya itu sudah cukup. Apalagi dari pengeluaran mereka dalam sebulan masih ada sisa. Hanya saja itu kembali lagi ke masing-masing individu.

“Kita di ekonomi benchmark paling kecilnya UMK. Sekarang kalau kurang apa nggak, kalau dilihat dari pengeluarannya sih sebenarnya masih ada sisa, tapi masalah kurang apa nggak mungkin lebih ke persepsi dia ya, ada yang puas ada yang nggak,” jelasnya.

Sebagai gambaran, dari hasil survei yang dilakukan menunjukkan bahwa rata-rata penghasilan driver ojol adalah Rp 4,9 juta di Jabodetabek, sementara rata-rata UMK di daerah ini adalah Rp 3,9 juta.

Sementara penghasilan mereka di luar Jabodetabek adalah Rp 3,8 juta. Wilayah yang disurvei adalah Balikpapan, Bandung, Denpasar, Makassar, Medan, Palembang, Surabaya, Yogyakarta. Rata-rata UMK di sana sebesar Rp 2,8 juta.

Sumber: Detik.com
Editor: Robert