Presiden Joko Widodo dan bakal calon presiden Ganjar Pranowo menggandeng Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dalam acara pembukaan Rakernas IV PDI-P di Jakarta International Expo, Jumat (29/9/2023).(Dokumentasi/Agus Suparto)

PDI-P mengungkapkan, Presiden Joko Widodo dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming tidak diundang ke dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V di Jakarta, 24-26 Mei 2024 karena telah melanggar konstitusi.

Ketua Steering Committee Rakernas V PDI-P Djarot Saiful Hidayat menyatakan, tindakan Jokowi dan Gibran yang melanggar konstitusi tidak sesuai dengan sikap partai yang kokoh melaksanakan konstitusi.

“Apabila ada di antara kita anggota partai yang kemudian melanggar konstitusi, melanggar etika dan moral, maka dia sudah bukan menjadi bagian dari keluarga besar PDI-P. Karena sudah bertentangan, bukan hanya pada AD/ART partai, melainkan juga pada konstitusi negara,” kata Djarot, Jumat (24/5/2024).

“PDI-P itu satu partai ideologis di mana Ibu Megawati Soekarnoputri (sebagai) ketua umum, selalu kokoh berdiri untuk menyuarakan kebenaran, untuk melaksanakan konstitusi dan ideologi,” ujar dia.

Karena alasan itu, kata Djarot, maka PDI-P hanya mengundang kader-kader partainya. Diperkirakan, sekitar 2.160 kader PDI-P akan hadir dalam Rakernas V ini.

Di luar internal partai, ada sejumlah unsur yang dianggap sahabat partai, para cendekiawan, para akademisi, kelompok civil society, juga budayawan.

“Masyarakat prodemokrasi yang betul-betul berjuang menegakkan demokrasi yang jujur, adil, yang konstitusional, yang bermartabat,” ucap Djarot.

Dalam kesempatan itu, Djarot juga membeberkan strategi PDI-P supaya tidak ada lagi kader yang “dicuri” jelang kompetisi elektoral, dengan Jokowi sebagai contohnya pada Pilpres 2024 lalu.

Djarot menegaskan, kader-kader yang akan maju pada Pilkada 2024 nanti bakal diberikan surat tugas dari PDI-P.

Menurut dia, hal itu bakal mencegah kader-kader itu “mencurikan diri” dalam kontestasi.

Sebelumnya, dalam Pilpres 2024, Jokowi disinyalir kuat mendukung Gibran yang maju sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto.

Sementara, saat itu PDI-P sudah memutuskan mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Sikap Jokowi dan Gibran itu pun menjadi pertanyaan karena ayah dan anak itu meniti karir politiknya melalui PDI-P.

Prabowo-Gibran akhirnya menang Pilpres 2024 dengan perolehan 58,59 persen suara.

Perbedaan arah dukungan politik itu ditengarai menjadi penyebab retaknya hubungan antara Jokowi dan PDI-P yang semakin dipertegas dengan sikap PDI-P tidak mengundang Jokowi dalam rakernas kali ini.

Editor: PARNA
Sumber: kompascom