Foto: Dok. Security Service Ukraina

Ukraina mulai menerjunkan drone laut “Sea Baby” yang dilengkapi peluncur roket untuk menghadapi pasukan Rusia.

Drone Laut ini menjadi usaha terkini Ukraina untuk menghapadi serangan Rusia. Badan keamanan Ukraina SBU memodifikasi “Bayi Laut” tersebut dengan sejumlah peluncur roket Grad yang sudah ada sejak era Soviet, dan diterjunkan di bagian selatan Ukraina.

“Solusi teknologi ini sudah menunjukkan hasil yang kuat,” kata sumber yang dikutip oleh Newsweek, Kamis (23/5/2024).

Pada awal minggu ini, SBU dan Angkatan Laut Ukraina menggunakan drone Sea Baby ini untuk mengincar posisi Rusia di sekitaran Kinburn Spit. Daerah yang saat ini dikontrol Rusia tersebut berada di muara Sungai Dnieper dan bisa mengontrol kapal yang datang dan pergi dari pelabuhan Ukraina Mykolaiv.

Beredar juga video yang memperlihatkan drone Sea Baby tersebut beroperasi di Kinburn Spit. Namun tak diketahui apakah drone Sea Baby itu nantinya akan dipakai untuk menyerang Peninsula Crimea yang ada di Laut Hitam.

Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, Ukraina seringkali memanfaatkan drone hasil modifikasi. Misalnya drone konsumen quadcopter yang dipakai untuk menjatuhkan bom, dan kini drone laut yang dimodifikasi dengan peluncur roket.

Sementara drone Sea Baby yang dipakai Ukraina ini terbukti membuat Rusia kewalahan. Dalam perang lawan Rusia, Ukraina membekalinya dengan bahan peledak. Sea Baby dapat membawa peledak sampai 850 kg, kecepatan 90 km per jam dan menjangkau jarak sampai 1.000 km.

Drone tersebut dipakai menyerang pelayaran dan infrastruktur Rusia di Laut Hitam. Ukraina mengklaim drone tersebut telah menenggelamkan dan merusak kapal-kapal Rusia di sana. Para pejabat Kyiv menyebut sekitar 20% serangan rudal Rusia terhadap Ukraina diluncurkan dari Laut Hitam.

Drone Ukraina pertama kali menyerang kapal Rusia Oktober 2022, menghantam kapal yang ditambatkan di lepas pantai Krimea. Juli lalu, Rusia mengatakan dua drone Ukraina menghantam Jembatan Kerch, jalur utama yang menghubungkan Rusia ke Krimea, memaksa penutupan sementara. Kabarnya drone Sea Baby digunakan dalam serangan itu.

Drone Ukraina dirancang dan diuji secara lokal, namun beberapa komponen bersumber dari luar negeri. United24, organisasi crowdfunding pemerintah, mengumpulkan sumbangan dari perusahaan dan individu di seluruh dunia, dan membuat drone semacam itu.

Meskipun drone laut tidak murah, misalnya Sea Baby nilainya sekitar USD 221.000, namun drone ini dapat merusak atau menenggelamkan kapal bernilai ratusan juta dolar.

Editor: PARNA
Sumber: detik.com