Foto: Getty Images/Sean Gallup/Lapisan Es Greenland Mencair

Perubahan iklim ternyata tidak hanya menimbulkan dampak lingkungan tetapi bisa memengaruhi ketepatan waktu. Apa maksudnya?

Secara sederhana, perubahan iklim yang membuat lapisan es mencair bisa menyebabkan pergeseran rotasi Bumi. Temuan ini diungkapkan laporan dari Agnew yang dipublikasikan di jurnal Nature.

Tapi, bagaimana bisa mencairnya lapisan es menyebabkan pergeseran rotasi Bumi, yang sekaligus berpengaruh pada perubahan waktu? Yuk intip penjelasan di bawah ini.

Jumlah Air Bertambah karena Lapisan Es Mencair
Untuk diketahui, bahwa salah satu keberadaan air di Bumi adalah berbentuk lapisan es. Lapisan es ini banyak terdapat di kutub, yang kini kondisinya semakin banyak yang mencair lantaran perubahan iklim.

Sebagai contoh, mencairnya lapisan es di Greenland dan Antartika telah mengakibatkan jumlah air di lautan dunia bertambah, sehingga terdapat pendistribusian kembali massa air.

Pergeseran massa yang disebabkan oleh perubahan iklim ini akhirnya memperlambat rotasi Bumi, tetapi di sisi lain Bumi berputar lebih cepat dari sebelumnya.

Untuk itu, menurut peneliti, perlu pengubahan ketepatan waktu yaitu mengurangi satu detik dari jam yang digunakan sebelumnya. Ini berguna untuk mengimbangi perlambatan rotasi Bumi karena perubahan iklim.

Rotasi Bumi Bisa Berubah-ubah
Dikutip dari Sciencenews, sebagian besar dunia kini menggunakan Waktu Universal Terkoordinasi (UTC) yang ditentukan berdasarkan rotasi Bumi. Namun, diketahui juga bahwa rotasi Bumi tidak konstan pada lama waktu siang dan malam.

Rotasi Bumi berubah-ubah akibat dari beberapa faktor yaitu tarikan gravitasi dari Matahari dan Bulan, perubahan kecepatan rotasi inti Bumi, gesekan antara air laut dan dasar laut, pergeseran distribusi massa planet, dan gempa Bumi.

Agnew, dari Scripps Institution of Oceanography di La Jolla, California mengatakan bahwa gempa Bumi yang pernah terjadi di Indonesia tahun 2004 yang berkekuatan 9,1 skala Richter menyebabkan Bumi berputar sedikit lebih cepat.

Namun gempa itu hanya mengubah rotasi Bumi lebih kecil dibandingkan dengan fenomena mencairnya lapisan es.

Penggunaan Detik Kabisat
Detik kabisat adalah penyisipan satu detik ke dalam kalender. Hal tersebut dilakukan pertama kali pada 1972 untuk menyesuaikan jam atom dan rotasi Bumi. Saat itu, ditambahkan 27 detik.

Rencananya pada 2026, akan dikurangi satu detik untuk menyesuaikan rotasi Bumi dan ini dikenal sebagai detik kabisat negatif.

Namun, pakar meteorologi tidak menyukai sistem itu karena penggunaannya dibuat hanya ketika dibutuhkan, sedangkan pasar keuangan dan sistem navigasi satelit memasukkan detik kabisat menurut metodologi sendiri.

Ketidakkonsistenan tersebut yang membuat para pakar meteorologi tidak menyukainya. Akibatnya, konsorsium metrologi internasional memutuskan untuk menghilangkan detik kabisat kecuali perbedaannya membutuhkan waktu yang lebih besar seperti satu menit.

Menurut ahli geofisika dari Universitas Harvard, Jerry Mitrovica, sebenarnya tidak ada proyeksi realistis mengenai pencairan es pada masa depan untuk dapat mencegah hal yang tidak dapat dihindari setelah tahun 2030.

“Dengan satu atau lain cara, dunia akan mulai kehilangan waktu atau pedoman ketepatan waktu internasional perlu diubah,” tuturnya.

Editor: PARNA
Sumber: detik.com