Ilustrasi work life balance(Dok. Shutterstock/fizkes)

Banyak karyawan atau pekerja yang merasa sulit membagi waktu antara kehidupan pribadi dan pekerjaan.

Beberapa di antaranya mungkin merasa tidak memiliki cukup waktu untuk melakukan hal-hal yang disukai akibat terlalu sibuk bekerja.

Bahkan, tak jarang masih ada orang yang membawa pekerjaan ke rumah sehingga tak punya waktu istirahat.

Maka dari itu, setiap orang harus menerapkan “work life balance” dalam kehidupan sehari-hari. Lantas, bagaimana cara menerapkan hal tersebut?

Berikut empat cara menerapkan work life balance, dilansir dari laman Verywell Mind, Jumat (5/4/2024).

Cara mencapai work life balance 1. Membuat perencanaan atau to-do list Hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat perencanaan atau to-do list untuk kegiatan dalam satu hari.

Dengan begitu, kamu akan tahu kegiatan apa yang menyita banyak waktumu dalam hari tersebut.  Membuat  rencana yang dipersonalisasi  tentunya dapat membantu kamu mengetahui apa yang salah, dan strategi mana yang paling efektif untuk mendapatkan work life balance.

2. Istirahat Lihat Foto Ilustrasi tidur.

Beristirahat juga penting. Istirahat dalam konteks ini adalah beristirahat sejenak pada hari kerja atau cuti, dan hari libur.  “

Mengambil hari libur yang disengaja secara berkala adalah cara yang bagus untuk meningkatkan work life balance,”  ujar salah seorang Burnout Coach di New Jersey, Abbey Sangmeister, dikutip dari Verywell Mind.

Baca juga: Work Life Balance Bukan Jaminan Kerja Lebih Bahagia, Ini Alasannya

Sangmeister juga merekomendasikan liburan kecil dan menerapkan hari bebas ponsel dan laptop setiap akhir pekan.

3. Jangan bekerja saat tidak sedang bekerja Lihat Foto Ilustrasi istirahat makan siang di kantor.

Hal yang satu ini mungkin terdengar jelas dan sederhana. Tetapi, mungkin lebih sulit untuk diterapkan daripada yang kamu pikirkan.

Ketika hari kerja kamu selesai, itu harus selesai. Itu berarti kamu tidak perlu memeriksa email kantor, melihat notifikasi, atau membuka laptop untuk menyelesaikan “satu hal lagi”.

“Tetapkan batasan pada jam kerja anda dan buat zona dilarang bekerja. Artinya, meskipun memiliki waktu luang, kamu tidak akan membuka ponsel atau laptop untuk melakukan pekerjaan pada waktu atau tempat tertentu,” kata Sangmeister.