Ilustrasi Telur Paskah (Foto: Istimewa)

Tradisi perayaan Paskah cukup beragam. Paskah merupakan salah satu perayaan penting keagamaan bagi umat Kristiani dalam rangka memperingati kebangkitan Yesus Kristus. Dalam rangka merayakannya, dilakukan berbagai kegiatan.

Mulai dari kegiatan beribadah Misa di Gereja juga tradisi-tradisi perayaan lain yang identik dilakukan pada saat Hari Paskah. Seperti Telur Paskah, Kelinci Paskah, hingga makanan khas saat perayaan Paskah yang juga memiliki makna dan sejarahnya.

Berikut beberapa tradisi perayaan Paskah yang biasa dilakukan di berbagai negara juga di Indonesia beserta asal-usul perayaan dan makna di balik perayaan tersebut:

Telur Paskah

Menghias telur merupakan salah satu tradisi perayaan Paskah. Biasanya, tradisi menghias Telur Paskah (Easter Egg) dilakukan oleh anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Telur yang sudah matang direbus kemudian dihias menggunakan cat berwarna sesuai kreativitas masing-masing.

Menurut situs History, dekorasi telur diyakini berasal dari sekitar abad ke-13. Telur dianggap sebagai simbol kuno kehidupan baru dan dikaitkan dengan festival pagan dalam merayakan musim semi. Dari sudut pandang Kristen, makna Telur Paskah mewakili kebangkitan Yesus dari kubur.

Ada yang menyebutkan bahwa dulunya telur merupakan makanan yang dilarang selama masa Prapaskah, sehingga orang akan melukis dan menghiasnya untuk menandai berakhirnya masa penebusan dosa dan puasa. Kemudian telur tersebut dimakan pada Hari Paskah sebagai perayaan.

Kelinci Paskah

Kelinci Paskah (Easter Bunny) adalah salah satu simbol yang identik dan menjadi tradisi yang juga kerap mewarnai pada saat perayaan Hari Paskah. Tradisi dan simbol Paskah berupa hewan kelinci ini diketahui telah berkembang dari masa ke masa.

Meski asal-usul yang pasti terkait Kelinci Paskah tidak jelas, namun menurut situs History, kelinci yang dikenal sebagai prokreator yang produktif, merupakan simbol kuno kesuburan dan kehidupan baru. Menurut beberapa sumber, kelinci Paskah pertama kali tiba di Amerika pada 1700-an.

Berawal dari imigran Jerman yang menetap di Pennsylvania yang mengangkut tradisi kelinci bertelur. Tradisi ini disebut sebagai “Osterhase” atau “Oschter Haws”. Tradisi ini kemudian menyebar ke seluruh Amerika Serikat. Begitu pula dengan berkembangnya dongeng Kelinci Paskah.

Permen Paskah

Selain telur dan kelinci, saat perayaan Paskah juga kerap dibagikan berbagai makanan manis seperti Permen Paskah. Menurut situs History, permen coklat yang biasanya berbentuk telur ini mulai diasosiasikan dengan perayaan Paskah pada tahun 1930-an.

Parade Paskah

Parade Paskah juga merupakan salah satu kegiatan yang telah menjadi tradisi dalam rangka menyambut dan merayakan Paskah. Kegiatan ini cukup populer di beberapa negara barat, seperti di Amerika Serikat dan Inggris, bahkan juga di Indonesia.

Dalam Parade Paskah, orang-orang biasanya akan mengenakan kostum khusus dengan diiringi musik dan tarian. Di New York City sendiri, menurut situs History, tradisi Parade atau Pawai Paskah sudah ada sejak pertengahan tahun 1800-an silam.

Para peserta parade atau pawai sering kali mengenakan topi dan topi yang dihias dengan rumit. Acara ini tidak memiliki makna religius, tetapi sumber-sumber mencatat bahwa prosesi Paskah telah menjadi bagian dari agama Kristen sejak masa-masa awal.

Makanan Paskah

Makanan juga menjadi tradisi yang penting dalam perayaan Paskah. Beberapa makanan yang biasa disajikan seperti kue Paskah, roti manis, ham panggang, dan hidangan berbasis telur. Di beberapa negara, seperti Polandia dan Ukraina, hidangan khasnya seperti babka dan paska.

Domba juga dianggap merupakan makanan tradisional saat perayaan Paskah. Menurut sejarahnya seperti dilansir situs History, domba merupakan salah satu daging segar pertama yang tersedia setelah musim dingin yang panjang tanpa adanya hewan ternak yang bisa disembelih.

Ziarah Makam

Ziarah makam merupakan salah satu tradisi yang dilakukan saat perayaan Paskah di Indonesia. Ziarah makam sendiri sudah menjadi tradisi umum bagi masyarakat Indonesia dalam rangka memperingati hari penting keagamaan, begitu pula pada saat perayaan Paskah.

Umat Kristiani biasanya melakukan ziarah ke tempat pemakaman keluarga atau saudara. Ziarah makan ini dilakukan dalam rangka menyambut perayaan Paskah. Biasanya juga diisi dengan kegiatan berdoa, membersihkan makam, tabur bunga dan menyalakan lilin.

Editor: PARNA

Sumber: detikcom