Beli kopi seharga Rp 65.000 di kafe populer, wanita ini dibuat kesal karena tak diberikan sedotan. Jika ingin sedotan, ia harus membayar lebih.

Biasanya ketika membeli minuman seperti kopi, teh, milkshake, dan sejenisnya pasti selalu disediakan dengan sedotan. Sedotan tersebut diberikan secara gratis.

Meskipun kini, banyak gerai dan kafe yang tidak menyediakan sedotan dengan alasan keberlangsungan lingkungan. Namun yang jelas, ketersediaan sedotan untuk pengunjung selalu gratis.

Belum lama ini, seorang wanita di Malaysia ini dibuat kecewa dengan pelayanan kafe yang populer di dunia, Starbucks. Saat itu ia mengunjungi gerai di dekat rumahnya.

Beli Kopi Rp 65.000, Wanita Ini Kesal Kena Biaya Tambahan Sedotan Foto: iStock
Dikutip dari Weird Kaya (22/02/24) wanita itu memesan es kopi. Ia juga meminta baristanya untuk menambahkan sedikit gula ke racikan kopi pesanannya.

Es kopi tersebut dibanderol sekitar Rp 65.000 yang diberikan tanpa menyertakan sedotan. Tentu itu merupakan harga yang terbilang tinggi untuk segelas es kopi.

Wanita itu terkejut ketika barista memberi tahu bahwa minumannya tidak otomatis menyertakan sedotan. Menurutnya, kebijakan ini terkesan sewenang-wenang.

“Kalau emang gak nyediain sedotan ya gak masalah. Tapi sejak kapan kafe meminta biaya tambahan untuk sebuah sedotan? Saya harus bayar sekitar Rp 1.000 untuk sedotan,” ujar si wanita.

Beli Kopi Rp 65.000, Wanita Ini Kesal Kena Biaya Tambahan Sedotan Foto: iStock

Sementara itu mengaku kesulitan untuk menikmati es kopi tanpa sedotan. Pasalnya ada kondimen yang lebih berat cenderung mengendap di bagian bawah gelas.

Karenanya hanya menyisakan air es di bagian atasnya saja. Hal ini menjadikan sedotan bukan hanya sekadar kenyamanan, tetapi juga kebutuhan untuk menikmati minuman.

Kekecewaannya tersebut tidak pada nominal biaya, melainkan pada prinsip yang dikenakan biaya tambahan untuk suatu item yang biasanya dianggap penting untuk minuman tertentu terutama untuk minuman yang di-blend dengan es batu.

Kasus ini viral menuai pro dan kontra di antara netizen. Ada yang berpendapat bahwa hal sebagai aturan ramah lingkungan, dan ada pula netizen yang tak terima.

“Ini aturan bagus karena untuk keberlangsungan lingkungan, mengurangi sampah plastik,” tulis netizen.

“Kalau memang tujuannya mengurangi sampah plastik, ya sekalian aja gak usah ada sedotan. Ini ada sedotan tapi disuruh bayar. Gelas kopi juga plastik terus gimana?,” tulis netizen.

Editor: PARNA
Sumber: detik.com