Tiga bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto terus bersiap menghadapi Pemilu 2024. Langkah-langkah politik ditempuh untuk memperkuat koalisi atau mencari bakal cawapres pendamping mereka.

Pergerakan tersebut mempengaruhi tingkat keterpilihan (elektabilitas) mereka. Apa yang dilakukan para capres, isu yang menerpa mereka, bisa menentukan naik turunnya elektabilitas masing-masing capres.

Dirangkum perkembangan elektabilitas Anies, Prabowo, dan Ganjar berdasarkan hasil survei terbaru dari sejumlah lembaga survei.

1. Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC)
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) membuat simulasi tiga pasangan capres dan cawapres pada 5 September 2023. Dengan kata lain, ini adalah salah satu lembaga yang paling awal menangkap elektabilitas Anies-Cak Imin.

Ketiga pasangan yang disimulasikan adalah Anies Baswedan-Cak Imin, Prabowo Subianto-Erick Thohir dan Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil.

Mengutip situs SaifulMujani.com, elektabilitas Ganjar-Ridwan Kamil mendapat suara tertinggi dengan 35,4 persen. Diikuti Prabowo-Erick 31,7 persen. Anies-Cak Imin hanya 16,5 persen. Ada 16,4 persen belum menjawab.

2. Polling Institute
Prabowo Subianto menduduki posisi teratas dalam survei elektabilitas capres dari lembaga survei Polling Institute.

Polling Institute bertanya ke responden siapa capres yang akan dipilih jika pilpres digelar hari ini. Hasilnya, Anies Baswedan hanya meraih 20 persen suara, Ganjar di peringkat dua dengan 32,4 persen suara dan Prabowo di peringkat satu dengan keterpilihan 36,3 persen.

Survei Polling Institute digelar pada 21-25 Agustus 2023 dengan total 1.201 responden. Pengambilan sampel pada survei ini menggunakan teknik acak nomor telepon atau random digit dialing (RDD). Metode wawancara dilakukan melalui telepon. Margin of error pada survei ini +/- 2.9% dengan tingkat kepercayaan 95%.

3. Lembaga Survei Indonesia
Survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengungkap elektabilitas Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo naik, sementara elektabilitas Anies Baswedan turun.

Survei LSI digelar pada 3-9 Agustus 2023 dengan melibatkan 1.220 orang responden. Margin of error survei +/-2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Dalam survei tersebut Ganjar menjadi pemuncak pertama simulasi tiga capres dengan elektabilitas 37 persen. Elektabilitasnya naik enam persen sejak Agustus tahun lalu.

Prabowo berada di posisi kedua dengan 35,3 persen. Pada Agustus 2022, elektabilitas Prabowo mendapat 30,1 persen.

Sementara itu, Anies menjadi kandidat satu-satunya yang mengalami penurunan elektabilitas. Elektabilitas Anies turun dari 28,2 persen ke 22,2 persen.

“Anies menurun dibanding setahun yang lalu. Pada dasarnya, dari simulasi top of mind sampai tiga calon, terjadi pertarungan ketat antara Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto,” kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam jumpa pers daring, Rabu (30/8).

Meski demikian, Djayadi mengingatkan masih ada kemungkinan perubahan suara saat Pilpres 2024. Ia menyoroti tingkat loyalitas pemilih. Dalam survei ada sekitar 34 persen pemilih yang sudah menentukan pilihannya saat ini, menyatakan pilihannya belum kuat.

4. Survei Litbang Kompas
Hasil survei Litbang Kompas memperlihatkan simulasi jika pilpres 2024 hanya memiliki dua pasangan.

Dalam survei yang dilakukan pada 27 Juli – 7 Agustus 2023 itu, Prabowo mendapat elektabilitas 52,9 sedangkan Ganjar hanya 47,1 persen saja jika keduanya berhadap-hadapan.

Prabowo juga mendapat skor elektabilitas tinggi jika berhadapan dengan Anies. Survei itu mencatat elektabilitas Prabowo mencapai 65,2 persen, sedangkan Anies hanya 34,8 persen.

Meski demikian, Litbang Kompas mencatat Ganjar memiliki elektabilitas 60,1 persen dan bisa menang jika berhadap-hadapan dengan Anies yang memiliki capaian suara 39,9 persen.

Editor: PARNA
Sumber: cnnindonesia.com