Donald Trump didakwa terkait upaya membatalkan hasil pemilu Amerika Serikat (AS) tahun 2020 lalu. Mantan Presiden AS itu berang atas dakwaan terhadapnya.

Dilansir AFP, Rabu (2/8/2023), Trump dijerat tiga dakwaan berkonspirasi untuk menipu AS dan satu dakwaan menghalangi proses resmi, terkait sesi rapat bersama Kongres pada 6 Januari 2021 yang digelar untuk mengesahkan kemenangan Joe Biden dalam pemilu tahun 2020.

Dakwaan-dakwaan untuk Trump itu tertuang dalam dokumen setebal 45 halaman yang diajukan oleh jaksa khusus Jack Smith.

“Tujuan dari konspirasi itu adalah untuk membatalkan hasil sah dari pemilu presiden tahun 2020 dengan menggunakan klaim-klaim palsu soal kecurangan pemilu yang sengaja dibuat-buat,” sebut dokumen dakwaan untuk Trump itu.

Smith telah mengajukan dakwaan terhadap Trump atas dugaan kekeliruan dalam menangani dokumen-dokumen rahasia pemerintah. Trump juga sedang menghadapi persidangan di New York atas dakwaan membayar uang tutup mulut kepada seorang bintang porno menjelang pemilu tahun 2016 lalu.

“Meskipun kalah, terdakwa bertekad untuk tetap berkuasa,” demikian disebutkan dalam dokumen dakwaan untuk Trump.

“Jadi selama lebih dari dua bulan setelah hari pemungutan suara pada 3 November 2020, terdakwa menyebarkan kebohongan bahwa telah terjadi kecurangan yang menentukan hasil dalam pemilu dan bahwa dirinya benar-benar menang,” imbuh dokumen dakwaan itu.

“Klaim-klaim ini salah, dan terdakwa mengetahui bahwa klaim itu salah,” sebut dakwaan untuk Trump itu.

Dokumen dakwaan itu menyebutkan enam co-konspirator, namun tidak ada yang diidentifikasi namanya. Trump menjadi satu-satunya terdakwa yang disebut namanya dengan jelas.

Menurut laporan media-media AS, Donald Trump akan mulai diadili atas dakwaan itu pada Kamis (3/8) besok waktu AS.

Trump Mencak-mencak

Trump, dalam komentarnya, menyebut Smith ‘gila’ dan menuduhnya menjeratkan ‘dakwaan-dakwaan palsu lainnya’ untuk ‘mengganggu pemilu presiden’. Trump diketahui sedang berkampanye untuk maju capres dalam pemilu tahun 2024 mendatang.

“Mengapa mereka tidak melakukan hal ini 2,5 tahun lalu? Mengapa mereka menunggu begitu lama?” tanya Trump dalam pernyataan via media sosial Truth Social.

“Karena mereka ingin menempatkannya di tengah-tengah kampanye saya,” sebutnya.

Trump berulang kali menyerang penyelidikan terhadap dirinya sebagai ‘perburuan penyihir’ atau ‘witch hunt’ politik oleh Departemen Kehakiman AS.

Editor: PARNA

Sumber: detik.com