Kepala BP Batam Muhammad Rudi menerima kunjungan Konsulat Jenderal KJRI Johor Bahru Sigit S. Widianto yang hadir ke Batam dengan membawa Delegasi KPJ Kuala Lumpur Healthcare Berhad.

Tampak hadir OIC KPJ Healthcare Berhad, Pn Norhaizam Mohammad bersama Coo KPJ Healthcare Berhad, Yh Dato’ Mohammad Farid Salim; RCEO KPJ Southern, Eh Mohd Azhar Abdullah; delegasi KJRI Johor Bahru; serta delegasi Indonesia Investment Promotion Centre Singapura.

Pertemuan ini merupakan lanjutan pembahasan mengenai potensi kerja sama dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Kesehatan Internasional di Sekupang.

Setelah sempat beberapa kali menjajaki potensi kerja sama dengan Rumah Sakit Internasional seperti Dubai dan India, dan mengalami sejumlah kendala persyaratan. Kini, BP Batam merasa optimis kemungkinan kerja sama dengan KJP Johor Bahru dapat secara serius ditindaklanjuti.

“Persyaratan dari pemerintah, agar kita bisa mengembangkan KEK Kesehatan adalah bekerja sama dengan paling tidak satu brand Rumah Sakit Internasional yang menduduki 10 besar Ranking Dunia dan Rumah Sakit yang Menjadi Tujuan Utama Masyarakat Indonesia Berobat.” Terang Muhammad Rudi.

Kunjungan dari Malaysia ini praktis membawa kabar gembira bagi pihaknya yang sedang mengembangkan KEK Kesehatan Internasional.

“tentu dari BP Batam sangat Bahagia, karena kita mencari partner internasional. Dan kelebihan yang kita punya, KEK bisa menghadirkan tenaga medis dari luar negeri. Sehingga masyarakat tidak perlu berobat keluar negeri. Devisa yang selama ini keluar, itu untuk wilayah kita sendiri.” Tutur Muhammad Rudi.

Lebih lanjut, Kepala BP Batam memaparkan bahwa Batam merupakan daerah strategis di Indonesia. Potensi Batam yang begitu besar, telah dikembangkan melalui pengembangan infrastruktur di semua lini mulai dari jalan, bandar udara hingga pelabuhan.

“Kami berusaha merubah wajah Kota Batam. 5 hingga 10 tahun ke depan, Batam akan menjadi Kota yang sangat indah, dan semakin menarik untuk investasi.” Beber Muhammad Rudi.

Hal ini pun mendapatkan sambutan hangat dari Konsulat Jenderal KJRI Johor Bahru Sigit S. Widianto dan OIC KPJ Healthcare Berhad, Pn Norhaizam Mohammad.

“Bagi BP Batam dan KJP, keduanya melihat sebuah peluang kerja sama untuk meningkatkan fasilitas Kesehatan bagi masyarakat Indonesia di Batam. Karena kita pelu merevitalisai ide baru untuk meningkatkan konektivitas sehingga tercipta _mutual benefit_ kedua wilayah.” Ungkap Konsulat Jenderal KJRI Johor Bahru Sigit S. Widianto.

Lebih lanjut ia mengakui bahwa Batam telah berkembang dengan pesat. Menurutnya, lokasi strategis dan fasilitas-fasilitas yang ditawarkan di dalam KEK ini menarik.

Begitu pula dengan KPJ Johor yang telah memiliki kemampuan secara internasional. Data menunjukkan, bahwa Satu Juta Orang Indonesia secara rutin tiap tahun berobat ke KJP Johor.

Bagi Indonesia, Malaysia masih menjadi negara terbesar kunjungan wisata kesehatan dibanding tujuan negara lainnya.

“Ini adalah awal yang baik. Potensi itu besar dan ini yang akan kita dalami secara detil.” tutur Sigit S. Widianto optimis.

Bagai gayung bersambut, hal tersebut diamini oleh OIC KPJ Healthcare Berhad, Pn Norhaizam Mohammad.

Perempuan yang juga merupakan President of Malaysian Society for Quality in Health, sangat terkesan dengan Batam.

“Ini kunjungan pertama saya ke Batam, dan saya sangat impressed. Bandara Batam sangat bagus dan konektivitas jalan sangat baik. Mudah sekali bagi pelancong datang dan menikmati kelebihan yang dipunya.” Pn Norhaizam Mohammad membuka sambutan.

Ia secara terbuka menyampaikan bahwa Batam adalah wilayah dengan potensi yang besar. Selain konektivitas jalan, keunggulan infrastruktur, fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan juga tersedia.

“Peluang sangat bagus, kami percaya Batam ada potensi. Kami juga percaya ada kebolehan (KPJ) yang boleh di-share-kan bersama BP Batam. So insyaalah kami akan kerja sama dan semoga kita bisa wujudkan Hospital Internasional di Batam Berjaya.” Kata Pn Norhaizam Mohammad optimis.

KPJ Healthcare Berhad merupakan rumah sakit swasta terbesar di Malaysia berpengalaman 42 tahun hingga kini telah membuka 29 fasilitas Kesehatan Rumah Sakit di Malaysia, Thailand, Bangladesh dan Australia, termasuk di Jakarta Indonesia.

Pn Norhaizam Mohammad juga menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan relokasi KJP di Jakarta ke daerah baru yang dianggap potensial dan memiliki fasilitas yang sesuai dengan visi KJP.

“Kami punya 30 tahun pengalaman di Jakarta dan 10 tahun di Bangladesh. Di Jakarta kami mendapat kendala terkait izin dokter kami dari Malaysia. Kami berencana pindahkan dari Jakarta ini, bila di Batam bisa, _Why not_.” Kata Pn Norhaizam Mohammad sembari membagikan senyum.

Rombongan kemudian melanjutkan kunjungan ke RSBP Batam dan direncanakan melihat Batu Ampar pada Sabtu (29/7/2023). Disepakati akan dibentuk Join Team guna pembahasan lebih detil.

Hadir, Anggota Bidang Kebijakan Strategis Enoh Suharto, Anggota Bidang Pengusahaan Wan Darussalam, Kepala Pusat Pengembangan KPBPB dan KEK Irfan Syakir, Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol Ariastuty Sirait, Direktur Badan Usaha Rumah Sakit BP Batam Afdalun Hakim.

Editor: PARNA