Dewasa ini hampir semua pabrikan mobil berlomba-lomba untuk bisa menghasilkan kendaraan yang memiliki performa tinggi namun tetap irit bahan bakar. Faktor harga bahan bakar yang semakin tinggi ditambah dengan kesadaran terhadap polusi yang dihasilkan membuat kubikasi mesin mobil kini dibuat dengan seminimal mungkin untuk bisa lebih irit tanpa harus mengorbankan performa mesin.

Terdapat beberapa kondisi yang membuat mobil kita menjadi boros bahan bakar jika dibandingkan dengan klaim dari pabrikan. Selain faktor usia dan gaya mengemudi, faktor perawatan yang dilakukan oleh para pemilik kendaraan juga menjadi penentu sebuah mobil menjadi irit atau boros bahan bakar.

Jika mendapati konsumsi bahan bakar pada mobil Anda menjadi lebih boros daripada biasanya, maka Anda harus segera menemukan letak permasalahannya. Terlebih lagi jika hal ini dibarengi dengan performa kendaraan yang menurun, karena bisa disimpulkan jika besar kemungkinan ada yang tidak beres pada mobil Anda saat ini.

Dilansir dari laman Mobile, berikut ini 5 Cara mengatasi mobil yang boros bahan bakar yang bisa anda jadikan referensi jika menemukan masalah yang sama pada mobil Anda.

1. Tekanan dan ukuran ban harus sesuai
Langkah pertama untuk mengatasi mobil yang boros bahan bakar adalah dengan memperhatikan tekanan dan ukuran ban. Setiap pabrikan mobil sudah memberikan informasi mengenai tekanan dan juga ukuran ban yang wajib dipatuhi oleh para pemilik kendaraan.

Jika ban kurang angin, selain bisa membuat dinding ban menjadi cepat pecah juga akan membuat mobil menjadi boros bahan bakar. Hal ini karena gesekan dan beban yang diterima oleh ban menjadi berlipat-lipat dari sebelumnya, walhasil mesin akan lebih boros untuk memberikan tenaga ekstra.

2. Rutin ganti oli
Meski menjadi salah satu komponen terpenting dalam sebuah kendaraan, namun pada kenyataannya oli justru tak mendapatkan perhatian yang lebih. Oli selain berfungsi untuk melumasi setiap komponen mesin juga berfungsi untuk menjaga suhu mesin tetap optimal.

Semakin lama digunakan, oli akan menjadi semakin kental dan berkurang volumenya karena menguap. Dan artinya oli tersebut sudah tak bisa mengemban tugasnya dengan baik yang menyebabkan konsumsi bahan bakar meningkat dan disertai turunnya performa. Sebaiknya, oli diganti jika sudah mencapai jarak 5.000 – 10.000 km atau paling lama 6 bulan, tergantung mana yang dicapai lebih dulu.

3. Mengganti filter bahan bakar
Lantaran termasuk dalam slow moving parts, keberadaan dari filter bahan bakar seringkali terabaikan. Padahal keberadaan dari filter bensin ini sangat penting terhadap sebuah kendaraan. Selain performa, konsumsi bahan bakar mobil juga bisa terpengaruh jika filter bensin ini kotor. Idealnya, filter bahan bakar ini diganti maksimal pada 40.000 km.

Filter yang sudah kotor apalagi sampai rusak membuat kemampuannya untuk menyaring bahan bakar dari kotoran menjadi tak maksimal. Kotoran akhirnya bisa masuk ke dalam ruang bakar yang membuat proses pembakaran menjadi tak maksimal, sehingga mobil jadi boros bahan bakar.

4. Menggunakan bahan bakar yang sesuai
Langkah untuk mengatasi mobil yang boros bahan bakar berikutnya adalah dengan menggunakan bahan bakar yang tepat. Untuk mobil keluaran terbaru, biasanya bahan bakar yang dianjurkan adalah yang memiliki nilai oktan di atas 90. Bahan bakar yang sesuai membuat proses pembakaran menjadi sempurna, begitu pula sebaliknya, jika bahan bakar tak sesuai, maka proses pembakaran menjadi tak sempurna.

5. Rutin mengganti filter udara
Tak hanya filter bensin saja, namun filter udara juga harus Anda perhatikan. Sama seperti filter bahan bakar, filter udara ini juga harus selalu dijaga kebersihannya dan diganti jika sudah mencapai jarak maksimal 20.000 km.

Filter yang kotor ini akan membuat pasokan udara bersih yang diperlukan untuk proses pembakaran menjadi berkurang dan akhirnya membuat mobil menjadi boros bahan bakar.

Selain 5 cara untuk mengatasi mobil yang boros bahan bakar di atas, boros atau iritnya mobil juga dipengaruhi oleh gaya mengemudi, kecepatan, dan juga arus lalu lintas pada saat itu.

Editor: PARNA

Sumber: cnnindonesia.com